07.04
Seorang sekuriti, Memes misalkan, dia mengaku mengalami langsung kejadian seram saat melintas di lorong dekat tangga lama yang menuju ke arah kamar mayat rumah sakit.
“Waktu itu aku sift malam lewat lorong-lorong rumah sakit buat ngecek
pintu dan pagar apakah sudah terkunci atau belum,” kata Memes mengenang
peristiwa yang dialaminya.
Sesampainya di ujung lorong ruang ICU, Memes bermaksud untuk santai sejenak.
Suasananya begitu hening, angin malam berhembus sepoi-sepoi namun
kondisi cuaca tergolong panas. Tiba-tiba dari ruang ICU keluar sesosok
bayangan putih. “Aku penasaran, kok ada bayangan putih lewat,”
ungkapnya.
Jarak antara bayangan itu dengan dirinya, aku Memes,
hanya sekira 15 meter. Dia lantas terdiam, diperhatikannya betul-betul
sosok seorang wanita dengan baju serba putih yang berhenti di lantai
lorong rumah sakit. Wanita berambut panjang sampai ke punggung itu
rupanya tidak jalan seperti orang normal, melainkan ngesot di lantai.
“Aku ndak yakin itu suster kah atau bukan. Pokoknya pakai baju serba
putih,” tutur Memes sembari mengusap lehernya.
Mimik wajah
Memes yang semula serius, kini berubah pucat pasi. Kedua tangannya
tampak bergetar. “Bulu kudukku berdiri mas, kalau ingat pengalaman itu,”
ujar dia.
Dia memastikan jika sosok wanita di lantai itu
merupakan hantu kesot. Pengakuan Memes maupun sejumlah pengunjung Rumah
Sakit, hantu kesot itu sering kali terlihat di sudut-sudut rumah sakit.
Lokasi yang paling sering di tangga lama yang digunakan untuk mengangkut
jenazah.
“Kadang juga terlihat hantu kesot naik dari arah
kamar mayat, lewat tangga itu (tangga lama, Red), ruang ICU dan tangga
menuju kamar mayat jaraknya memang cukup dekat,” ucapnya.
Memes mengungkapkan, terkadang jika ada orang meninggal di Rumah Sakit, terdengar suara keras seekor burung.
“Jika suara burung di atas ruang ICU berarti ada yang akan meninggal di
ruang itu, kalau di ruang rawat inap atau di UGD begitu juga sebentar
lagi ada yang meninggal,” kata Memes dengan nada penuh keyakinan.
Untuk menghindari gangguan makhluk halus, Memes menyarankan, saat
hendak masuk rumah sakit mengucapkan kata salam. “Bukan hanya di rumah
sakit dimanapun perlu mengucapkan kata salam, juga dilarang membuang
sampah di sembarang tempat dan saat malam jika ingin melewati lorong
sebaiknya berdua,” sarannya.
Setelah diteror hantu kesot, sekuriti rumah sakit ini mengatakan, tiap kali patroli dirinya ditemani seorang temannya.
Walaupun berdua, tetap saja bayangan putih wanita dalam posisi ngesot
tampak. “Asalkan tidak ganggu ndak apa-apa, saya kan cuma menjalankan
tugas menjaga keamanan di rumah sakit,” pungkas pria bertubuh tegap ini
23.18
Cerita ini sebenarnya bermula sejak aku kecil.
Masih samar-samar di ingatanku, aku sering menggedor kamar mama
malam-malam dalam keadaan ngompol. Mama segera mengganti baju tidurku,
membawaku kembali ke kamar dan menemani hingga aku terlela...p lagi.
Hampir begitu kejadiannya setiap malam, sampai akhirnya mama kesal dan
memarahiku. Aku lantas tak berani lagi membangunkannya malam-malam. Aku
akan memilih bersembunyi di dalam lemari hingga tertidur di sana sampai
esok harinya.
Aku tak ingat kapan hal itu berhenti. Aku mulai
memikirkan hal lain dan asyik bermain atau melakukan banyak hal seiring
beranjak dewasanya aku. Namun, kejadian yang pernah kualami di masa
kecil itu tiba-tiba kembali lagi. Tepat pada hari ulang tahunku yang
ke-17.
***
Selesai makan malam di rumah eyang, kami
kembali ke rumah. Dalam keadaan ngantuk berat, aku enggan mengganti
dress yang kukenakan di pesta tadi. Kubiarkan tubuhku limbung dalam
keadaan telungkup di kasur, dan akupun mulai terlelap.
Aku tak
tahu jam berapakah saat itu, Tiba-tiba kurasakan hawa dingin menyelimuti
kamar. Mataku terbelalak. Setengah sadar dan masih mengantuk, aku
merasa ada yang memegang tanganku. Dingin. Sangat dingin. Aku terhenyak.
Dan kutarik tangan itu.
Sepi. Tak ada sedikitpun suara yang
kudengar malam itu. Bahkan jangan berharap ada suara jangkerik di kota
kecil ini. Semua lahan telah berubah menjadi gedung di mana tak ada lagi
ruang untuk serangga berkembang biak lagi.
Aku terdiam. Berpikir, hendak apa aku. Apakah aku harus turun dan melihat ada apa di bawah kolong tidurku.
Jantungku berdegup begitu kencang, saat aku perlahan mendengar desah
nafasan yang berat. Aku merinding. Begidik dan beringsut ke tembok. Aku
tahu, ada seseorang di sana. Entah siapa. Aku berteriak sekuat tenaga
memanggil orang tuaku. Tapi tenggorokanku tercekik. Tak sedikitpun suara
keluar dari tenggorokanku.
Lalu, aku melihatnya. Keluar
merangkak dari bawah kolong tempat tidurku. Sosok aneh dengan tubuh
pucat pasi. Tubuhnya sebagian tak sempurna, dan seperti bekas dicambuk
dengan pakaian compang camping. Entah dari mana asalnya, dan entah
berapa lama ia tak membersihkan dirinya.
Sekali lagi aku
berusaha berteriak. Dan sampai aku tersadar, hari itu sudah siang. Aku
tertidur di dalam lemari pakaianku, seperti saat masih kecil dulu.
"Tin, kenapa kau malah tidur di sini?" tanya mama.
"Maaaa... aku... aku melihat hantu!" pekikku sambil menunjuk kolong tempat tidurku.
"Ngaco ah kamu. Mana ada hantu di jaman seperti ini? Kamu ini seperti
waktu kecil dulu deh. Begini juga, mama sering menemukan kamu tidur di
dalam lemari. Mama nggak ngerti deh, kok bisa kamu tidur di dalam
lemari. Apa enaknya?"
Mamaku tak jua mau mengerti aku. Aku
bingung harus bercerita pada siapa. Aku bergegas ke sekolah dan ingin
pergi meninggalkan kamar.
***
"Nama kamu, Tina kan?"
sapa seorang wanita paruh baya yang tak pernah kulihat sebelumnya. "Iya
bu, ibu siapa ya kok bisa tahu nama saya?"
"Tidak penting siapa
aku. Aku hanya datang untuk mengingatkanmu. Kau cepatlah pergi dari
rumah sial itu, atau nyawamu yang jadi taruhannya."
"Maksud ibu, apa?" tanyaku.
Ibu itu hanya berlalu, berjalan cepat ke arah sebuah gang di dekat sekolahku. Saat kukejar, ia sudah hilang entah ke mana.
***
"Ma, tadi ada kejadian aneh deh. Masa ada ibu-ibu yang nyuruh aku pergi
dari rumah sih," kataku sambil membanting tas di meja makan. Aku
mengintip ada menu apa siang ini yang disajikan untukku.
Mamaku terdiam. Menghentikan seluruh kegiatannya tanpa menanggapi apapun perkataanku.
Tiba-tiba ia berbalik badan dan mengajakku ke rumah eyang.
***
"Kenapa tiba-tiba mama mengajakku ke rumah eyang sih, ma?" tanyaku di dalam mobil.
"Nanti kamu juga tahu..." kata mama.
Aku terdiam di dalam mobil. Merasa curiga, seperti ada hal yang tak beres saja.
Sesampainya di rumah eyang, aku turun dan memeluk eyang seperti biasa.
Mama lalu bermain mata pada eyang. Dan mendadak beliau juga sama
tegangnya seperti Mama.
"Sudah saatnya kau bercerita tentang hal itu Astuti," kata eyang kepada mama.
Aku bingung tak mengerti, ada apa sih sebenarnya?
"Setahun sebelum kau lahir, papa dan mama menikah. Kami lantas membeli
rumah itu. Sudah ada yang pernah memberi tahu bahwa rumah itu berhantu.
Tapi kami tak percaya. Sebulan, dua bulan kami tinggal di sana seperti
tak ada yang aneh. Kami santai-santai saja, sampai akhirnya kau lahir,
mulai ada kejadian aneh di rumah itu. Rupanya dulu ada keluarga yang
tinggal di sana, di mana kedua orangtuanya sebenarnya tak
menginginkannya. Entah bagaimana ceritanya, anaknya dibantai dan dikubur
tepat di bawah tempat tidurmu. Anak itu jatuh cinta kepada papa dan
mama yang selalu bersikap sepantasnya orang tua. Ia cemburu padamu.
Suatu hari, mama pernah bertemu dengannya, mama berkata, sudah saatnya
ia pergi dan tak lagi penasaran lagi di dunia. Entah bagaimana, ia
menurut saja. Ia tak pernah muncul lagi dan menghilang. Awalnya mama
sudah curiga saat kau sering mengganggu tidur mama sewaktu kecil dulu.
Tapi mama pikir karena saat itu kau mencari perhatian saja. Maaf ya,
mama telah mengacuhkan kamu..."
Cerita mama membuatku kaget.
Jadi selama ini mama sudah tahu ada hantu yang menggangguku. "Ma, aku
nggak mau balik lagi ke rumah itu! Kita harus pergi, ma. Ibu itu sudah
mengingatkan aku kalau aku kembali ke rumah itu, aku akan mati!" kataku
ketakutan dan larut dalam tangis.
"Tidak, kau harus tetap
kembali ke rumah itu. Kau harus bisa menjelaskan padanya bahwa ia
seharusnya sudah tenang di alam sana. Mungkin hanya kau yang bisa
membuatnya yakin dan arwahnya tenang," kata nenek.
Setelah aku tenang, mama mengajakku kembali pulang ke rumah. Aku masih merasa takut. Aku merasa tidak tenang.
***
Malam itu, aku mempersiapkan diriku baik-baik. Kalau nanti malam aku
terbangun dan melihatnya lagi, aku harus beranikan diriku untuk berkata
apa yang dikatakan eyang padaku.
Aku tertidur. Dan terbangun
dalam kondisi telungkup dengan tangan menjulur ke arah kolong. Kurasakan
degup jantungku sangat kencang. Dia di sana. Sedang memegang tanganku.
Akupun berusaha menarik tanganku, tapi begitu berat dan aku tak mampu.
Justru dalam hitungan detik, aku ditariknya ke dalam kolong. Gelap.
Pengap. Aku melihatnya lagi. Tepat di depan mataku. Ia sosok yang sangat
menyeramkan, tanpa senyum sedikitpun di wajahnya. Aku berusaha
menjelaskan maksudku kepadanya, namun ia marah dan menarikku semakin
dalam dan dalam... Aku tak sadarkan diri.
***
Aku
membuka mataku, sepertinya sudah pagi. Tetapi pandangan mataku buram,
seperti tertutup kisi-kisi pintu lemari. Ahh... aku tertidur lagi di
dalam lemari kamarku. Tetapi, suara apakah itu?
"Tin, bangun
sudah siang. Masa kamu nggak sekolah sih?" suara mama membangunkan
seseorang di ranjang kamarku. Aku mengintip dari sela-sela lemari.
"Iya, ma. Sebentar lagi dong. Tina masih pengen dipeluk mama nih..." kata suara itu.
Oh Tuhan, apa yang terjadi? Mengapa aku melihat diriku sendiri di
kamarku? Mengapa aku melihat mama di kamarku sedang bersama diriku yang
lain? Lalu, siapakah aku? Aku ini apa?
23.13
Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo menyimpan
segudang kisah mistis yang membuat bulu kuduk berdiri. Tak hanya para
pembesuk dan masyarakat yang berkunjung, petugas RS sekalipun tak lepas
dari teror makhluk halus rumah sakit plat merah tersebut.
Selain hantu ngesot di tangga lama yang suka mengganggu pengunjung maupun petugas, di rumah sakit plat merah ju...ga
dikenal angker karena hantu tanpa kepala yang acap kali gentayangan di
kamar mayat. Seorang karyawati RS Kanujoso Djatiwibowo sebut saja Lia,
mengungkapkan, dirinya sering kali mendapat laporan dari pengunjung
maupun petugas rumah sakit yang melihat sosok manusia tanpa kepala
lewat. Semula wanita berparas ayu ini tidak percaya.
“Sampai akhirnya aku melihat pakai mata kepala ku sendiri. Seram banget,” katanya dengan bibir gemetar.
Dia mengaku, bukan sekali dua kali saja diganggu makhluk tanpa kepala
yang berlalu lalang di kamar mayat. Waktu pertama kali diganggu, Lia
sempat syok. Badannya mendadak demam dan nyaris kehilangan nyali untuk
melewati kamar mayat. Namun lama kelamaan, dirinya mampu mengendalikan
diri sehingga ketika sosok tanpa kepala tadi mengganggu, sudah
dianggapnya sebagai hal yang biasa.
“Memang kalau hantu ngesot
banyak yang lihat. Sedangkan untuk orang yang tidak ada kepalanya itu,
beberapa staf di sini pernah melihatnya, begitu pula beberapa
pengunjung,” katanya dengan penuh keyakinan.
Masih menurut Lia,
biasanya setelah muncul penampakan hantu tanpa kepala sehari atau dua
hari kemudian kamar mayat akan penuh dengan jenazah. “Kalau sudah ada
penampakan kamar mayat penuh,” bebernya.
Lia lantas bercerita
pengalaman seram lain yang dialaminya sendiri. Ketika itu dirinya sedang
mencuci tangan di wastafel di malam hari. Tiba-tiba ia merasa ada yang
menarik baju bagian belakangnya, namun saat ditengok tidak ada
siapa-siapa. Selang beberapa detik kemudian, baju bagian belakangnya
kembali ditarik, sampai terjadi yang ketiga kalinya ia memberanikan diri
menengok ke belakang.
Saat itulah ia kaget bukan kepalang.
Lututnya seakan mau copot, tak lagi mampu menopang berat tubuhnya yang
tergolong langsing. Di belakangnya ternyata berdiri seorang bocah
berusia sekira 4 tahun menggunakan pampers. Bocah tadi bertelanjang
dada, kepalanya botak dan mengulurkan tangannya minta digendong.
“Langsung saja kumarahi anak itu apa kamu gendong-gendong. Habis
kumarahi eh tiba-tiba saja anak tersebut lenyap dari hadapan saya,”
beber dia.
Bisa jadi, tambahnya lagi, kehilangan uang maupun
benda berharga yang terjadi di RS Kanujoso Djatiwibowo bukan semata
dilakukan oleh seorang pencuri, melainkan tuyul yang berkeliaran di
rumah sakit.
“Saya ke tempat teman saya, saya ceritakan ada
anak tarik-tarik baju saya, kata teman saya, itu tuyul dan memang
terkadang menampakan diri,” kisahnya.
Kendati sering diganggu
makhluk halus, Lia mengatakan dirinya tidak pernah kehilangan semangat
untuk bekerja. “Namanya pekerjaan tetap harus dikerjakan, kita berserah
kepada Yang Maha Kuasa saja,” tutup dia.
23.11
Kisah mistis Lawang Sewu sudah menjadi legenda
bagi masyarakat Semarang dan Jawa Tengah. Apalagi, ketika salah satu
acara mistik di televisi swasta menjadikan gedung tua tersebut sebagai
lokasi uji nyali untuk penonton. Kisah tentang bangunan milik PT. Kereta
Api Indonesia itu pun makin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.
Inilah yang menjadikan kisah mistis Lawang Se...wu
diangkat ke layar lebar pada tahun 2007. Dalam legenda Lawang Sewu,
banyak terdengar cerita mistis yang menyeramkan. Hal ini terkait dengan
sejarah Lawang Sewu yang pernah menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa.
Khususnya, pernah menjadi tempat penahanan dan penyiksaan para pejuang
Indonesia.
Salah seorang penjaga gedung, Soeranto mengaku sudah
bertahun- tahun tinggal di pelataran gedung Lawang Sewu. Selama itu
pula, Soeranto mengaku sudah tidak terhitung lagi berapa kali dia
mengalami kejadian- kejadian aneh jika malam hari. Aneka rupa dan bentuk
makhluk gaib menunggu gedung sudah pernah dia pergoki. Sejauh itu,
berkat pengabdian Soeranto untuk menjaga gedung, dia tidak pernah gentar
menghadapi lelembut penghuni setempat.
“Macam-macam wujud
jelmaan penunggu Lawang Sewu pernah saya temui. Mulai wujudnya yang
seram, begis, sampai yang lucu- lucu,” ungkap Soeranto. Sampai-sampai
mengenai prilaku para lelembut setempat Soeranto sangat hafal betul.
Termasuk ketika akan memunculkan bentuk aslinya, ada tanda-tanda khusus
yang lebih dulu disampaikan para lelembut. “Biasanya ada yang diawali
dengan hembusan angin agak kencang, semilir, sampai ada yang
mengeluarkan bau-bauan. Ada yang bau wangi, bau menyan, bahkan ada yang
mengeluarkan bau agak busuk,” tandasnya.
Kemunculan makhluk
halus ditengarai adalah arwah tentara Belanda dan Jepang itu masing-
masing punya daerah kekuasaan sendiri-sendiri. Seperti di pintu depan
paling barat, menurut Soeranto disitu diperkirakan dikuasai oleh sosok
hantu tentara Belanda. Setiap kali muncul lelembut yang dicurigai
sebagai arwah orang Belanda ini selalu mengenakan pakaian seragam
serdadu lengkap dengan senapan laras panjang. Ada yang berada di pintu
belakang paling timur. Termasuk menempati beberapa pintu kamar, dan
ruang di lantai dua. Lain lagi di salah satu ruang paling depan yang
ditengarai dulunya menjadi pos penjagaan tentara, di sekitar tempat itu
dikuasai oleh sosok lelembut yang berwujud serdadu Jepang.
Khusus makhluk ghaib yang satu ini, menurut Soeranto terlihat bengis dan
kejam. Kumisnya panjang melintang dengan ke mana-mana selalu membawa
sebilah samurai panjang. Meski berbeda wilayah kekuasaan, tidak pernah
ada kejadian keributan atau semacam pertanda adanya ontran-ontran di
alam gaib antar penunggu Lawang Sewu itu. Semua selalu tenang, dan
kemunculannya pun selalu pada tempat yang sama. Tidak berebutan. Mungkin
saja karena sosok-sosok itu sering kali muncul dan bertemu dengan
Soeranto, hingga kesannya sangat akrab.
“Cuma kalau berdialog
langsung dengan mereka belum pernah. Di samping saya sendiri tidak
mengerti bahasa mereka,” aku Soeranto. Paling mendebarkan menurut
Soeranto, tiap malam Jumat Kliwon arwah-arwah setempat sering kali
menampakkan wujud aslinya. Mereka bergentayangan, bermunculan, hingga
membuat suasana malam seperti ramai orang-orang bercengkerama. Cuma
paling menakutkan lagi, adalah jeritan-jeritan suara perempuan dari
dalam gedung. Diperkirakan jeritan itu berasal dari jerit nonik-nonik
Belanda. Bahkan, setiap muncul jeritan pasti disusul suara derap sepatu
lars tentara Belanda dan Jepang. Sepertinya arwah mereka kompak, namun
suara jeritan itu diperkirakan jeritan noni Belanda yang ketakutan
ketika melihat aksi pembantaian Jepang terhadap tentara Belanda.
Konon, banyak tentara Belanda yang tewas disembelih tentara Jepang.
Sehingga suara jeritan itu kadang disusul jeritan tentara Belanda yang
kesakitan. Sementara jika mendongakkan kepala ke atas gedung, nampak ada
sebuah tondon air yang dulunya difungsikan untuk menyimpan air bersih.
Sedangkan di sekitarnya, tepatnya di depan halaman gedung ada sebuah
sumur tua yang setiap harinya selalu dikunci rapat-rapat. Bentuk sumur
tersebut temboknya meninggi dari dasar tanah dan diberi atap genting
warna merah. Di situlah paling sering terdengar tangisan nonik- nonik
Belanda dan Jepang.
Namun, dari sekian banyaknya mahkluk halus
yang menjaga gedung lawang sewu tersebut, menurut beberapa paranormal
asal Semarang tidak akan mengganggu masyarakat apabila nekad masuk ke
dalam gedung. “Dulu ada paranormal yang menerawang penghuni sini.
Katanya, jumlah mereka sekitar 50 makhluk halus,” imbuhnya. Sejak
didirikan ratusan tahun lalu, gedung spektakuler peninggalan
pemerintahan Belanda macam Lawang Sewu Semarang masih tetap menyimpan
misteri.
Kisah-kisah yang terdengar di Lawang Sewu sangat
beragam. Banyak pengunjung yang mengaku melihat atau sekedar merasakan
sesuatu yang berbeda ketika masuk ruangan tertentu di sana. Di antara
beberapa kisah yang cukup menonjol dan sering terdengar adalah :
* Penampakan wanita berambut panjang. Tentang kisah ini, pernah terekam
dalam kamera infra merah saat digelar acara uji nyali melalui program
reality show salah satu televisi swasta. Dalam tayangan tersebut, sosok
perempuan berambut panjang tersebut nampak terekam dengan jelas oleh
kamera.
* Bayangan yang menggantung di langit-langit sebuah
ruangan yang ada di lantai tiga. Konon, penampakan ini bisa dipanggil
oleh sang juru kunci Lawang Sewu melalui kode tertentu. Namun tidak
semua pengunjung yang datang akan diajak masuk ke ruangan tersebut.
* Penampakan prajurit Belanda yang berbaris. Kisah yang berkembang,
penampakan prajurit ini hanya muncul pada malam tertentu saja. Biasanya
muncul di lapangan yang berada di tengah gedung Lawang Sewu.
*
Aroma aneh yang muncul di ruang penyiksaan yang berada di lantai bawah
tanah. Di sana muncul lokasi yang dikenal sebagai sel berdiri, yaitu
sebuah ruangan kecil berukuran 1 x 1 m.
23.08
dahulu kala di tengah hutan ada sebuah
perkampungan yang sangat damai dan tentram. perkampungan tersebut sangat
jauh dari tangan orang luar kampung mereka, jadi mereka sangat tidak
tau tentang dunia luar. karena hampir semua penduduknya bekerja sebagai
pe...tani
jadi biasanya mereka pulang malam karena letak perkebunan mereka sangat
jauh dan biasanya anak anak mereka tidak ikut ke kebun melainkan diam
dirumah untuk menjaga rumah {takut kabur kali yah rumahnya}.
suatu saat ada aeorang bayi laki laki lahir dikampung tersebut. dia
lahir sebagai pria yang sangat baik dan ramah ditambah dengan wajahnya
yang sangat ganteng disukai banyak warga. tapi suatu saat pria tersebut
bertemu dengan seorang janda yang sangat cantik dan mereka pun akhirnya
saling kenal.
setiap hari mereka bertemu dan akhirnya mereka jatuh cinta.suatu ketika mereka bertemu dan keadaan
si janda memakai baju sexi dan sang pria pun tak dapat menahan dirinya
dan mereka melakukan hubungan i***m dan ternyata perbutan mereka
diketahui oleh para warga
dan para warga pun kesal akibat
perbuatan mereka dan membawa mereka lalu membakarnya hidup hidup.mereka
meminta maaf atas kejadian tersebut tapi tidak digubrish oleh masyarakat
malah tetap dibakar. selang beberapa hari dari kejadian tersebut
beberapa kejadian aneh pun mulai bermunculan seperti ada suara wanita
menangis bahkan beberapa penampakan. dan setiap orang yang telah melihat
penampakan tersebut biasanya 1 hari kemudian meninggal. jadi banyak
warga yang enggan keluar malam.
suuatu hari adsa beberapa orang yang sedang meronda dan melihat ada pasangan yang sedang berkeliling dan mereka pun menyapanya
ronda:”mbak,mas mau kemana ?”
pasangan:” mau membunuh kalian!!!!!”
sambil menampakan wajah yang seram dan seraya membawa jerigen berisi
minyak tanah kedua hantu tersebut membakar seluruh desa yang sedang
terlelap tersebut dan membakar beberapa orang yang meronda tadi, karena
badan mereka tidak bisa digerakan jadi mereka dengan mudahnya dibakar
oleh hantu hantu tersebut
setelah semua penduduk desa dan
rumahnya di bakar ludes tak tersisa keadaan menjadi sangat sepi. setelah
beberapa tahun ada beberapa penjelajah yang mengaku melihat suatu
perkampungan yang sangat damai di tengah hutan
23.05
Begini
ceritanya… Kejadiannya saat malam jum’at jam 2 dini hari. Mba Ina tidur
disamping pintu, Karena merasa gerah tanpa sadar Mba Ina membuka pintu
sedikit supaya ada angin yang masuk. Mba ina juga bingung waktu itu
antara tidur dan nggak, tapi yang Mba Ina inget sambil
menutup mata dan sedikit melamun tiba-tiba terdengar suara wanita. ” Dia ” berkata seperti meledek ” lagi melamun ya neng “.
Arah suara itu persis berada dipundak kanan Mba Ina, karena penasaran
Mba ina pun mengarahkan penglihatannya ke arah pundak kanan. Sontak
dengan kagetnya Mba ina berkata ” amit-amit” . Ternyata setelah Mba Ina
memalingkan penglihatannya kearah suara itu yang hanya berjarak 1
jengkal dilihatnya muka nenek-nenek yang hancur sambil menyeringai seram
kearah Mba Ina.
Mukanya bener2 hancur banget, bahkan saking
takutnya melihat penampakan itu, Mba Ina mencoba merem lagi sambil
membaca surat Al-Ikhlas. Tapi heran tanpa merasa kepanasan dan
sebagainya, hantu nenek muka hancur itu malah mengikuti Mba Ina membaca
Surat Al-Ikhlas. Kaget, takut, bingung campur aduk dalam pikiran Mba
ina. Bahkan hantu nenek2 itu meledek Mba Ina dengan senyuman manisnya
sambil tetap mengikuti bacaan surat Al- Ikhlas.
Akhirnya Mba
Ina mencoba membaca surat lain yaitu surat An-Naas. Namun tetap saja
hantu itu mengikuti Mba Ina membaca surat An-Naas, ketawa, bahkan
ngegelendot dipundak kanan Mba Ina. Saking gak kuatnya denget suara
ketawa hantu nenek muka hancur itu, dengan sekuat tenaga Mba Ina
berusaha untuk bangun sambil gagap menyebut ALLAHUAKBAR.
Alhamdulillah akhirnya tuh hantu ngilang gak tau kemana, dan baru sadar
pula klo ternyata jam sudah menunjukkan pukul 2 , malam jum’at. Akhirnya
Mba Ina pun menutup pintu yang sedari awal dibukanya. Menurut Mba Ina
rasanya seperti habis lari berkilo-kilo
meter yang capeknya na’udzubillahiminzalikh.
23.03
Cerita ini udah lama banget saat aku masih
kecil. Aku dapat cerita ini dari ummi yang menceritakan cerita-cerita
mistik di kampung ini. Banyak banget ummi bercerita, tapi entah mengapa
aku ingin menuliskan cerita yang ini. Sebetulnya cerita yang baru-baru
ini terjadi juga ada
Saat itu speaker masjid mengumumkan telah meninggalnya salah seorang
warga kampungku, sebut saja bi Ati. Bi Ati ini meninggal dalam keadaan
sedang hamil tua. Tentu saja warga kampung geger. Kampung ini udah
terkenal angker ditambah ada wanita mengandung yang meninggal, tambah
angker lah. Warga percaya orang yang meninggal dalam kedaan hamil tua
biasanya akan jadi ‘hantu’.
Warga makin percaya karena malamnya
setelah kepergian Bi Ati, warga kampung digegerkan dengan penampakan
dan kejahilan miss kunti. Saat itu beberapa warga yang tengah meronda
sedang asyik bercakap-cakap di pos ronda. Tiba-tiba saja terdengar
ketawa khas miss kunti dari arah pohon rambutan.
‘Hihihihihihi’ miss kunti terus tertawa seakan ingin memberitahukan keberadaannya pada para peronda.
Bapak-bapak itu pun sontak menghentikan obrolan mereka dan melihat ke
arah pohon rambutan. Dan benar, disitu ada miss kunti yang sedang duduk
ucang-ucangan (menggerak-gerakkan kakinya ke depan dan belakang) di
salah satu dahan pohon, dengan bajunya yang berwarna putih dan rambutnya
yang panjang, masih terus tertawa cekikikan.
Kebetulan para peronda itu orangnya berani. Bukannya kabur, mereka malah menghampiri pohon rambutan itu.
“Hei kunti kalau berani jangan di atas pohon, sini turun,” salah
seorang peronda berkata sambil mendongak ke atas pohon, melihat miss
kunti yang ucang-ucangan dan masih tertawa riang.
Mendengar
tantangan itu cekikikan miss kunti semakin kencang, seakan-akan geli
melihat tingkah laku mereka. Dan tanpa aba-aba miss kunti pun berdiri
dan terbang melayang berputar-putar sambil terus tertawa girang. Lalu ia
pun mulai melayang rendah menghampiri para peronda. Melihat miss kunti
yang hendak menghampiri mereka seketika mereka langsung ambil jurus
langkah seribu. Alhasil mereka pun dikejar miss kunti dan ditemani
suara tawanya yang merdu. (hehee dasar padahal tadi mereka yang
nantangin suruh turun berhadepan, pas udah disamperin malah kabur..
xixixixi).
Tidak hanya malam itu saja miss kunti menampakkan
diri, malam-malam selanjutnya juga sama. Tempat favoritnya adalah pohon
rambutan itu. Hampir setiap malam miss ini nongkrong disana, dan selalu
menjahili siapa saja yang lewat pohon tersebut. Warga yang rumahnya
dekat pohon itu pun setiap malam selalu mendengar tertawa miss kunti
yang riang gembira.
Tapi tak jarang miss ini pun mampir ke
rumah penduduk baik yang dekat pohon rambutan bahkan yang jauh sekalipun
ia datangi. Salah satu warga yang
diganggu adalah bu Enar (samaran).
Kebetulan salah satu ‘ternit’ (atap yang di dalam rumah, biasanya
warnanya putih. Ada yang menyebutnya ‘para’. Kalau bahasa indonesianya
aku gak tahu… hehehe) kamar bu Enar ada yang bolong cukup besar. Saat
malam tiba bu Enar pun memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuhnya.
Namun belum sampai bu Enar ke alam mimpi, bu Enar mendengar suara
cekikian khas miss kunti.
“Hihihihi” Bu Enar pun kaget dan
langsung membuka matanya. Ia terdiam mencoba mendengar suara itu, dan
tawanya miss ini kembali terdengar, “hihihihi”
Entah mengapa bu
Enar ingin memandang ‘ternit’ rumah yang bolong. Dan saat ia melihat ke
arah ‘ternit’ kamar yang bolong, terlihat kaki miss ini, yang tertutup
kain putih ditambah dengan rambut panjangnya, menjuntai dari ternit yang
bolong itu sambil ucang-ucangan (kayanya miss ini seneng banget
ucang-ucangan nih).
Melihat itu kontan bu Enar kaget, dan tawa
miss kunti malah bertambah kencang seakan-akan tahu kalau bu Enar telah
menyadari keberadaannya. Karena sudah tidak kuat akhirnya bu Enar
berhasil pingsan sampai pagi (jadi inget teh ita… hehehe). Paginya bu
Enar segera menutup ‘ternit’ yang bolong itu dengan koran.
Kelakuan miss ini makin menjadi-jadi setelah mantan suaminya menikah
lagi. Biasanya ia hanya menampakkan diri saja dengan suara tawanya yang
khas. Namun setelah suaminya menikah, ia sering merasuki warga, terlebih
warga yang tengah mengandung.
Sebut saja bi Nani yang sedang
hamil muda, tiba-tiba bertingkah aneh. Saat ditanya oleh ibunya bi Nani
malah tertawa cekikikan khas miss kunti.
“hihihihihihi” bi Nani terus tertawa sambil lenggak- lenggok, seakan-akan sedang menikmati keadaan ini.
Kontan keluarga cemas dan tangan dan kakinya bi Nani pun langsung
dipegangi lalu ia dibaringkan di atas kasur. Bi Nani tidak berontak
malah makin cekikikan seakan-akan perbuatan mereka sangatlah lucu. Salah
satu keluarga pun segera memanggil ustadz, dan tentu kampung menjadi
geger. Warga kampung pun berbondong-bondong melihat keadaan bi Nani.
Melihat banyaknya orang, bi Nani makin cekikikan gila
seraya berkata, “Ya ampun rame banget nih.” Ia mengatakan sambil terus tertawa riang.
Suaminya dan bapak-bapak lain terus memegangi tangan dan kaki bi Nani
sambil dipencet-pencet kaki dan tangannya. Ibunya sendiri mengoleskan
balsem di tangan dan kaki bi Nani. Mendapat perlakuan itu miss kunti
malah makin tertawa senang. “Duh, enak banget nih dipijitin. Ya terusin
kaya gitu.” Itu yang dikatakan bi Nani kala itu sambil terus cekikikan.
Akhirnya ustadz yang ditunggu-tunggu pun datang. Pak ustadz segera
mendatangi bi Nani yang sedang dikerumuni banyak orang, pak ustadz
langsung membacakan ayat Alqur’an. Bukannya kepanasan, miss ini makin
tertawa senang sambil berkata, “Duh, enak banget nih ngajinya. Terusin
Pak Ustadz” diakhiri dengan ketawa khasnya, hihihihi.
Pak
Ustadz terus membaca ayat alqur’an, tapi tak ada reaksi dari bi Nani. Ia
malah makin girang. “hihihihi.. Pak Ustadz enak banget sih ngajinya,
kaya dinina boboin. Hihihihi. Udah dipijitin, dinina boboin. Duh jadi
pengen tidur. Hihihihi. Yang panjang ya pak ustadz ngajinya. Hihihihi”
Kontan kami pun bingung, bagaimana cara mengeluarkan nih makhluk.
Dibacakan ayat alqur’an malah dianggap dinyanyiin buat tidur. Pak ustadz
pun coba berkomunikasi dengan miss ini.
“Ini siapa?” “Pak
ustadz mau tau ja apa mau tau banget? (kidding.. hehe). Yang bener yang
ini, “hihihi.. Memangnya kenapa Pak ustadz?” “Jawab ja!” “Saya Ati..
hihihihi.” “Mau ngapain masuk ke raga ini?” “Cuma pengen maen ja, abis
kasian dia ngelamun ja.. dia juga sama kaya saya lagi hamil. Hihihihihi.
Saya juga ingin bilang sama si Mamad, kenapa dia malah kawin lagi?”
“Itu udah hak dia nikah lagi.” “Saya gak mau dia kawin lagi!” miss
mengatakan geram, tapi kemudian cekikikan lagi “hihihihi”
(kayanya
miss ini cemburu neh… hehehehe) “Sekarang saya minta kamu keluar, kamu
kan sudah menyampaikan pesanmu” “Gak ah pak ustadz, enak banget disini.
hihihihi” “Saya bilang keluar! Kasian raga ini kamu tempatin terus.”
“Saya gak mau! Kenapa Pak Ustadz berhenti ngaji. Ngaji lagi sana, enak
neh dininaboboin, malah berhenti. hihihihihi”
Pak ustadz
mencoba ngeluarin miss ini secara paksa, namun ternyata miss ini cukup
kuat. Pak ustadz tidak berhasil mengeluarkan miss kunti ini, yang
mengaku-ngaku sebagai bi Ati. Miss ini malah makin tertawa riang.
“hihihihi.. Ya udah Pak ustadz saya mau keluar asal saya dikasih makan
nasi, ikan gabus, sambal, sama pete. Tapi nyimpennya jangan di
‘pandaringan’ ya, di atap genteng ja. Soalnya kalau di pandaringan ada
‘karuhun’, saya malu.”
(Pandaringan atau disebut juga goah,
adalah ruangan yang biasanya dipakai susuguh orang jaman dulu. Biasanya
tiap malam jumat mereka ngerujak kembang, kopi pahit, kopi manis, dll
disimpen di kamar itu, biasanya ada juga yang bakar kemenyan. Menurut
kepercayaan, pandaringan itu tempatnya para karuhun, yang mereka percaya
adalah khodam leluhur mereka, yang biasanya selalu datang khususnya
tiap malam jumat untuk menjaga rumah dan cucu-cicit mereka dari gangguan
jahat. Kalau sekarang mah hanya segelintir orang yang masih
melaksanakan ritual itu. Keluargaku juga sudah tidak melakukan hal itu
lagi, takut musyrik.)
Pak ustadz menolak, dan mencoba
mengeluarkan miss ini lagi secara paksa. Namun ternyata masih tetap
gagal. Akhirnya dengan berat hati keluarga mengabulkan keinginan miss
ini. Sepiring nasi, ikan gabus, pete, dan sambal pun disimpan di atap
rumah. Lalu miss kunt ini pun keluar dari raga bi Nani sambil tertawa
nyaring. Ooo Bersambung insya Allah…
Maaf kalau ada salah-salah
kata. Untuk kebenaran cerita ini aku juga gak tahu pasti, soalnya aku
juga dapat cerita ini dari ummi. Dan bapak cuma manggut- manggut ja,
soalnya saat itu kampungku benar-benar geger katanya. Kalau aku sendiri
gak inget, soalnya aku masih kecil banget. Yah, seperti kata kang ergi
dijadikan hiburan saja.
22.38
Wewe, genderuwo di tanjakan Gombel Semarang Arena menembak PON Riau kini terlihat angker
Percaya tidak percaya, seorang sopir mikrolet jurusan Pedurungan,
Semarang Barat-Mangkang, Semarang Timur mengalami kisah mistis. Kala
itu Mukharom (41) membawa penumpang, tiga perempuan. Konon kabarnya
wanita itu adalah penghuni Tempat Pemakaman Umum (TPU) B...ergota, Kota Semarang.
Seperti biasanya, Mukharom mencari penumpang dengan membawa mobilnya
menyusuri trayek. Namun, ketika menjelang Magrib, Mukharom diberhentikan
oleh oleh tiga wanita yang mengenakan payung. Peristiwa itu dialaminya
pada Jumat (29/6).
Saat memberhentikan mikrolet, tiga wanita
ini tepat berdiri di depan toko penjahit Eka Karya yang berada di
Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota di Jalan Kiai Saleh, Kota
Semarang. Dengan melempar senyum, ketiganya yang memakai rok longdress
dan berambut panjang melambai tanda menghentikan mikrolet.
"Saat itu saya langsung berhenti. Tiga wanita menggunakan tiga payung
berwarna hitam, hijau dan merah, rambutnya ketiganya panjang. Selama
perjalanan ketiga wanita itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun,
kecuali saat akan naik dan turun," ungkap Mukharom kepada merdeka.com
Sabtu (30/6).
Hal yang aneh yang tidak Mukharom sadari, selama
perjalanan selain tidak mendapat penumpang lain, ketiga wanita itu
meminta naik dan turun sebanyak tiga kali. Kala itu dia hanya menurut
saja saat ketiganya turun dari mikroletnya dan naik kembali sambil
menenteng payungnya masing-masing.
Pertama ketiganya turun di
Pasar Bulu di Jalan MGR Soegiyopranoto, Semarang. Kemudian turun lagi
di depan Kantor Bank Muamalat di Jalan Pusponjolo, lalu naik lagi.
Terakhir turun di Pasar Karangayu.
"Saya tidak menaruh curiga
sedikit pun apa sih tujuan mereka naik turun selama tiga kali. Seperti
terhipnotis oleh kecantikan mereka," katanya.
Kemudian, saat
sampai di Jalan Pusponjolo Semarang Barat itu, salah seorang dari mereka
menyuruh Mukharom mengantar sampai ke rumahnya. Mereka juga berjanji
akan menambah ongkos sebesar Rp 3.000 sebagai tambahan uang bensin.
"Mereka bilang, mas anter saya sampai rumah yah, nanti saya tambahin
tiga ribu. Saya akhirnya menuruti permintaan ketiga wanita itu. Selama
perjalanan saya tidak sedikitpun mengajak atau diajak bicara mereka.
Setiap kali melihat kaca spion saya untuk melihat mereka. Ketiganya
hanya tersenyum tanpa mengeluarkan kata sedikit pun," tuturnya.
Di tengah jalan salah seorang dari wanita itu minta turun, tepatnya
disatu wilayah perkampungan namanya Kampung Rorojonggrang, Semarang
Barat. Dirinya merasa sangat kaget karena di depannya tiba-tiba ada
sebuah rumah mewah layaknya istana megah.
"Ketiganya turun
memberi uang tambahan kepada saya. Wanita pertama dan kedua memberikan
uang melalui lubang kaca pintu kiri. Kemudian wanita yang terakhir
memberikan uang lewat lubang kaca pintu sebelah kanan dalam posisi
dirinya menyetir," katanya.
Bulu kuduk Mukharom merinding
ketika tercium bau menyengat. Saking wanginya, dia sampai menengok ke
belakang. Namun, alangkah kagetnya ketika menengok kembali ke depan
kompleks rumah megah itu berubah jadi kuburan. "Hanya terlihat batu
nisan dan pathok," ungkapnya.
Posisi mobil Mukharom berada di
pinggir jurang, dan kedua ban depan mobilnya terganjal oleh sebuah
pondasi talud jurang itu. Menyadari posisi mobilnya akan tercebur ke
jurang, Mukharom berupaya untuk menghidupkan mobilnya yang sempat macet
usai ketiga wanita itu menghilang.
"Saat saya starter
berkali-kali tidak mau hidup. Saya langsung sadar baca bismilah tiga
kali akhirnya langsung hidup. Alhamdulillah akhirnya dengan berupaya
keras mobil saya hidup dan saya tinggalkan kompleks makam yang dikenal
warga sekitar angker dan menyeramkan," kata Mukharom.
Setelah
berjalan sekitar tiga kilometer, Mukharom kemudian istirahat sebentar
untuk minum dan makan di warung nasi kucing yang tak jauh dari makam.
Mukharom lalu berkeluh kesah dengan penjual tentang kejadian itu.
"Memang di kuburan itu sering mas, tidak sopir mikrolet, tidak tukang
ojek sering dijebak dan disesatkan di kompleks kuburan yang dikenal
angker dan menyeramkan itu. Untung saja sampeyan bisa selamat. Biasanya
orang-orang yang disesatkan menghilang beberapa hari kemudian kembali
dalam keadaan gila. Bahkan ada yang hanya tinggal nama. Salah satu dari
tiga kuntilanak itu juga sempat membeli nasi kucing juga sebelum
kejadian yang sampeyan alami mas," kata Mukharom menirukan ucapan
penjual nasi kucing.
Paska kejadian misterius itu, pendapatan
Mukharom meningkat. Pendapatanya tidak seperti hari-hari biasanya yang
hanya cukup untuk makan dan minum serta membeli uang belanja ke anak
istrinya. Sampai saat ini, Mukharom antara percaya dan tidak percaya
dengan kejadian yang dialaminya.
22.33
Jadi gini ceritanya, pada waktu gw semester 1 yang namanya tugas tuh, beeeee.... bejubel buanyak buanget,
Hampir 4 hari berturut-turut tidur gw Shubuh terus.
Pada Malam ke-1,2,3 itu ga ada apa-apa, yaaaaa...a perasaan tuh biasa-biasa ajalah,
Pada waktu masuk hari ke-4, tepatnya malam Jum'at, gw ngrjain tugas mulai jam 7 malem diruang tengah,yaaah habis sholat Isya lah. Ya awalnya perasaan tenang, biasa ajalah, Nah tapi setelah sekitar jam 2.30 dini hari, tiba2 tuh idung gw nyium kaya busuuuuuk banget gitu,
Heeemmmmhhh perasaan gw mulai ga enak, tapi gw cuekin aja. Tapi kok ni bau makin menyengat banget. Karena posisi gw waktu itu menghadap ke jendela, tiba-tiba gw liat seliweran putih di luar jendela sebanyak 3X. Karena gw penasaran gw amatin trus ke tu jendela, Selang beberapa detik,,,,
ASTAGHFIRULLAH,,
Tiba-tiba muncul Gw liat Om Cong dengan wajahnya yg hancur gosong menatap gw.
Seketika gw masuk kamar, Setelah selang setengah jam, tepatnya jam 3.00, gw lanjutin tugas lagi diruang tengah,
Sekitar 15 menit berlalu,
ASTAGHFIRULLAH,
Ada Tante Kunti keluar dari Studio musik gw mendekat ke gw.
Seketika pula gw langsung masuk kamar n berhenti ngerjain tugas, trus tidur dan pagi pun tiba.
Mungkin itu sedikit cerita dari gw