Recent Templates

a

Kamis, 31 Oktober 2013

Malam yang Mencekam

Saya masih ingat jelas apa yang terjadi hari itu. Kamis malam, 12 April 2012, saya dan teman-teman seperti biasa nongkrong di teras depan rumah teman saya, sebut saja si Rifki. Saat itu kita bercerita tentang horor (maklum malam Jum`at). Seperti biasa, saya membacakan cerita yang saya ambil dari internet dan menemukan FP dan mulai membacakan cerita.

Saat itu waktu menunjukkan pukul 21.47 (menurut jam yang tertera di HP saya) dan saya sedang asiknya membacakan cerita, ketika terdengar suara pukulan pintu kamar mandi yang terbuat dari seng di sebelah rumah. Sontak kami merapat dan diam menunggu apa yang terjadi...

Temanku Andi dan Falen yang memiliki six sense melirik ke asal suara dan si Andi mengatakan itu adalah orang. Saya langsung mengelak dan mengatakan bahwa satu-satunya jalan menuju kamar mandi tersebut ada di depan saya dan saya tidak melihat seorangpun melewati jalan tersebut. Lalu si Falen berkata bahwa itu tikus dan saya pun berfikir, tikus tidak mungkin menimbulkan suara pukulan sekeras itu. Saya ingin mengutarakan hal itu tetapi di lain sisi, saya tidak ingin menambah suasana mencekam di sekitar saya.

Sebelum memulai bercerita lagi, saya bertanya kepada Andi apakah boleh saya melanjutkan bercerita tentang horor disini. Andi memperbolehkan dan menjamin tidak akan terjadi apa-apa.

Saya kembali bercerita dengan nada datar untuk menutupi ketakutan yang hampir menguasai saya. Beberapa menit kemudian, terdengar pukulan yang lebih keras berasal dari kamar mandi. Sontak kami semua (kecuali Andi dan Falen) terlonjak dan langsung berlari ke luar rumah. Di jalanan kampung, kami berhimpitan satu sama lain dan menunggu hal-hal yang mungkin terjadi selanjutnya.

Selang beberapa menit, Falen keluar dan mengajak kami masuk kembali ke teras rumah. Saya yang merasa bahwa semua ini adalah ulah saya (membaca cerita tentang kaum "mereka") masuk terlebih dahulu mengikuti Falen yang langsung disusul oleh teman-teman. Saat kami ingin duduk kembali, Andi berdiri dan mengatakan bahwa sebaiknya kami pindah ke tempat lain.

Sebelum berbalik, entah apa yang membuatku menoleh ke arah kamar mandi sebelah rumah, saya melihat seseorang tanpa kaki(melayang) memakai baju putih lusuh kekuningan dengan muka yang hancur dan mata putih yang seakan-akan melotot kepada saya. Saya berjengit dan langsung menatap Andi yang di sambut anggukan oleh Andi seakan-akan dia berbicara "Ya, itulah yang mengganggu kita". Setelah itu, saya pamit pulang lebih awal kepada teman-teman dan meminta Andi untuk mengantarkan saya pulang

HANTU KUYANG

Apakah kalian sudah tau tentang hantu kuyang ? hantu kuyang adalah hantu yang sepengetahuan saya berasal dari kalimantan, mungkin ada kuyang dari pulau lain tapi sebutan mereka beda-beda dalam masyarakat
. Sebenarnya yang namanya kuyang itu bukan hantu, tapi kuyang adalah sebuah ilmu yang dimiliki oleh seseorang sehingga dia berubah wujud menjadi kuyang. Wujud kuyang hanyalah sepenggal kepala yang terbang melayang diudara dengan organ tubuh seperti usus yang masih tersambung dikepalanya yang bergelimangan darah segar.
Ilmu kuyang digunakan orang agar mereka awet muda dan disayang oleh suami. Mereka yang memiliki ilmu tersebut mempunyai sebuah minyak yaitu minyak kuyang. Apabila minyak tersebut dioleskan ke lehernya maka kepala orang tersebut akan terbang melepaskan/memisahkan dari badannya. Dia akan terbang berkeliling mencari mangsa nya berupa darah segar, atau bayi yang akan dilahirkan. Sementara dia terbang mencari mangsa dia meninggalkan badannya di belakang pintu rumahnya. Konon katanya jika kita menemukan badan kuyang dengan keadaan tidak berkepala dan jika kita taruh beling atau pepaci kata orang banjar maka kuyang tersebut tidak akan bisa kembali/menyatu lagi dengan kepalanya ketika badan kuyang itu kita masukkan belling dan dia tidak bisa menyatu lagi maka kuyang tersebut akan terus berkeliaran di langit dan dia akan tinggal di hutan dan biasa disebut kuyang hutan dia akan memangsa darah binatang. Dan jika kita menemui kuyang terbang diatas kita, segera lah ambil centong nasi ata Wancuh kata orang banjar dan arahkan ke hantu kuyang tersebut. Maka hantu kuyang akan jatuh dihadapan kita. ayoo siapa yang berani mencoba ?
Saya memang belum pernah bertemu dengan hantu kuyang meskipun saya orang banjar asli. Tapi punya pengalaman ketika ngumpul di depan rumah dengan teman-teman saya di banjarmasin. Sekitar jam 9 malam kami duduk-duduk didepan rumah saya sambil nyanyi-nyayi dan main gitar. Waktu itu kalau tidak salah ada 5 orang disana termasuk saya. Setelah lama bernyanyi, 2 orang diantara kami pamit karna ada keperluan. Lau sekarang tinggal kami bertiga di depan rumah saya. Kami tetap berbincang-bincang seperti biasa waktu itu sekitar jam 11 malam. Tiba-tiba teman saya terkejut dengan menengok ke atas langit. Dia melihat sesosok misterius berwarna merah kalu tidak salah melintas dengan cepat. Ketika teman saya memberitahu kepada kami berdua sosok tersebut langsung menghilang ( jujur saya merinding menulis artikel ini ). Kami pun bersikap tenang, lalu teman saya berkata , andaikan saya tidak menunjuk sosok tadi maka dia tidak akan menghilang. Teman saya ini memang lebih tua daripada saya, dan ia memang banyak tau tentang hal-hal gaib seperti ini.

Setelah terjadi hal itu teman saya itu jadi bercerita tentang kuyang. Dia bercerita bahwa dulu di suatu tempat dikota banjarmasin. Pernah ada orang menemukan hantu kuyang . dan anehnya hantu kuyang ini ditemukan di sebuah rumah kosong di siang hari. Ternyata rumah itu bukan rumah hantu tersebut, melainkan hantu tersebut kesiangan karna ada sesuatu yang mungkin memikat nafsu kuyang tersebut hingga dia lupa pulang dan akhirnya kesiangan. Memang sih sedikit lucu, tapi percaya atau tidak masyarakat pada waktu itu gempar karna kejadian tersebut. Untung saja warga berbaik hati, jadi kuyang tersebut di taruh didalam karung dan diantar oleh warga kerumahnya kata teman saya bercerita dengan serius. Lalu saya bertanya , kenapa diantar begitu saja ? bukankah orang akan tau bahwa disana adalah rumah kuyang ? lalu teman saya menjawab, kuyang tersebut akan berpindah- pindah tempat dan akan membangun rumah yang baru jika rumah nya diketahui oleh orang.
Kuyang adalah hantu yang ditakuti oleh orang yang sedang hamil. Konon katanya jika siang hari kuyang berwujud seperti manusia biasa. Dia akan mencari mangsa orang yang sedang hamil. Dan dia akan pura-pura kenal dengan kita lau dia akan berusah memegang perut ibu yang sedang hamil tersebut. Jika dia berhasil maka bayi yang ada didalam kandungan tersebut kemungkinan akan hilang. Jadi berhati-hati lah jika tinggal dikalimantan. Saya sarankan kepada pegawai yang tugas di Kalimantan jika istri anda sedang hamil jangan sampai ditinggalkan sendirian dirumah apalagi malam hari. Karna sangat membahayakan keselamatan bayi anda dan istri anda. Untuk menghindari kuyang pada siang hari ciri-cirinya adalah, ada goresan di sekeliling leher orang tersebut bekas dia melepaskan kepala dengan badannya. Dan biasanya dia menutupi goresan tersebut dengan selendang. Untuk mengindari kuyang pada malam hari, gunakanlah kelambu setiap kali tidur karna kuyang tidak akan bisa memasuki kelambu yang kita pakai. Jadi kelambu tidak hanya berguna untuk menghindari nyamuk saja tapi makhluk halus pun bisa kita hindari dengan memasang kelambu ketika tidur.
Kuyang tidak hanya memangsa ibu hamil , tapi kuyang juga bisa menhisap darah manusia laki-laki/perempuan. Biasanya ditandai dengan tanda biru dibagian tubuh yang bekas digigitnya. Teman saya bercerita kuyang paling banyak ditemukan di daerah Kapuas Kalimantan. Tepatnya saya kurang tau, tapi kata dia kuyang akan lalu lalang di atas langit kapuas tersebut bila malam hari. Langit menjadi lalu lintas kuyang , gimana ya ?? seremm ?? ketika asik-asiknya ngomong kuyang saya tidak ingat waktu lagi, ketika melihat jam ternyata jam sudah menunjukkan pukul 12 malam. Dan yang paling parah ?? kami bertiga baru ingata bahwa malam itu adalah malam jum’at. Denga menggunakan jurus lankah seribu kami bertiga langsung pulang kerumah masing-masing. Untung rumah saya dekat saja, ketika teman saya sudah pulang semua. Saya baru ingat lagi bahwa motor saya diluar belum dibawa masuk kedalam garasi ? aduhhh ? betapa bego nya saya ! huhh dengan ambil napas panjang saya berpikir daripada motor saya hilang lebih baik saya beranikan diri mengambil motor saya didepan dan memsukkan nya ke dalam garasi.
Setelah sudah selesai saya langsung masu kedalam kamar dan memngunci pintu. Tiba-tiba saya ingat pesan orang tua bahwa gantung lah kelambu sebelum tidur untuk menhindari makhluk halus. Langsung saya gantung kelambu dan masuk kedalammnya dan saya langsung membaca do’a agar tidak diganngu hal-hal yang tidak di inginkan dan tidak lama kemudian saya pun tertidur

Hantu Penunggu Pohon Belimbing

kejadian ini saya belum tau pasti kapan terjadinya atau mulainya tetapi yang saya ingat desember/januari 2013 ketika saya sudah pulang dari dinas kerja di semarang (cerita ke-2 saya dimana saya kerja dan ditempatkan di semarang), kejadian ini sudah terjadi dan kala itu istri saya sedang hamil sekitar 6 bulanan memang keadaan tempat tinggal saya berbeda dari biasanya yang ramai hingga malam maklum daerahnya masuk gang tetapi habis isya pasti sudah tidak ada orang,saya yang biasa keluar untuk membeli nasi goreng langganan saya tapi tidak ada dan tukang bakso pun tidak ada...saya jadi bingung,sepi sekali seperti ada kejadian yang luar biasa..

aku pun bertanya kepada istriku tentang kejadian ini dan akhirnya istriku pun cerita,,kejadian ini bermula dari pengakuan seorang pedagang nasi goreng langganan aku,waktu itu sekitar jam 11 malam si pedagang lewat daerah/gang rumah aku dan dia diberhentikan oleh tetanggaku yang rumahnya berjarang 15 meter dari rumahku sebut saja dia ratih..mba ratih ini memesan 2 nasi goreng kepada dia dan mba ratih masuk kedalam rumah lagi untuk mengambil uang dan piring,si pedagang itu pun berhenti tepat didepan rumah mba ratih...tidak ada kejadian aneh selang 5 menit saat memasak si pedagang ini mendengar sebuah tangisan seorang cewe dan ketika dia melihat kedepan (didepan rumah mba ratih ini ada pohon jambu) dia melihat seorang wanita diatas pohon berbaju putih berambut panjang sedang menangis terseduh dan menyayat hati,

sontak dia terkaget luar biasa dan langsung memindahkan gerobaknya menjauh sekitar 2 rumah dari rumah mba ratih dan melanjutkan memasaknya dengan terburu-buru dan ketika mba ratih ini keluar rumah dia kaget melihat si pedagang pindah menjauh dan dia pun bertanya kenapa??? tetapi si pedagang memang berani atau gimana atau agar si mba ratih ini tidak takut jadi dia memberikan alasan kalau dia memasak ditempat yang agak terang,tidak hanya ditempat situ saja si pedagang diganggu ketika selesai memberikan pesanan mba ratih dia berjalan keliling lagi dan ketika berjalan10 meter tepat dibawah pohon mangga c pedagang dikagetkan suara wanita memanggil "Bang Beli Nasi Gorengnya donk" si pedagang pun berhenti dan mencari asal suara tersebut

hingga menunggu 10 menit si pedagang tidak menemukan sosok yang td memanggil tetapi ketika dia melihat ke atas pohon mangga dia melihat seorang wanita bergelantungan sambil melambaikan tangan dan setelah itu menangis kembali dan tertawa keras,sontak si pedagang langsung berlari sambil menarik gerobaknya(g tau deh keadaan gerobaknya yang pasti kata istriku paginya banyak berserakan bekas dagangan tukang nasi goreng dijalan)...

kejadian ini terdengar dan cepat menyebar dan usut demi usut ternyata hantu ini adalah penunggu pohon belimbing tak jauh dari rumah ku yang ditebang (bisa dikatakan dirapihkan hingga gundul) katanya sedih rumahnya di gusur dan tetapi menurut ku dia ada karena didaerah rumahku ada 4 ibu yang sedang hamil termasuk istriku karena semenjak aku tau soal kejadian ini aku sering tidur malam dan terkadang mendengar seorang sedang menangis, tertawa hingga orang ngobrol atau tepat digenteng rumah aku suka ada benda jatuh aku pun jadi intensif menjaga istriku sambil berdoa terus...dan soal nasi goreng ini,aku sempat bertemu dijalan dan menanyakan kejadian yang aku dengar dan beliau mengakui semua kalau kejadian bertemu hantu itu bener-bener terjadi hingga dia sakit 3 hari...kasihan yak

dan kejadian yang terbaru adalah sekitar 5 hari lalu tepatnya tanggal 09/10/13, tempat kejadian pertama tukang nasi goreng ini melihat cewe menangis atau persis didepan rumah mba ratih (pohon jambu) yang punya rumah mempunyai seorang anak cewe sekitar umur 12tahunan...ketika itu malam selepas isya dia selesai pulang les,dia melihat seperti wanita menghadap tembok rumahnya dan entah kenapa dia menganggap itu sebuah lukisan/gambar yang digambar oleh orang iseng jadi dia mengeluarkan hp dan memfotonya agar dia bisa kasih tahu ibu nya nanti...

tetapi ketika paginya dia belum sempat beritahu kepada ibunya si anak jatuh sakit dan ketika ibunya masuk ingin memberikan obat entah kenapa hp nya itu menyalah sendiri dan langsung membuka foto yang difoto anak nya dan ibunya pun melihat foto tersebut dan kaget bukan main kalau fotonya itu bergerak layaknya video dimana terdapat sosok perempuan seperti ingin menembus tembok dan menanyakan soal itu kepada si anak dan anak itu pun menceritakan kejadian yang dia alami td malam...hingga sekarang tuh anak masih sakit dan fotonya itu masih ada kebetulan mertua saya sudah melihatnya,tp aku masih belum melihatnya

Tidur Dengan Pocong

Malam itu adalah malam minggu, aku dan beberapa temanku pergi menonton pertunjukan wayang yang di adakan di kampung sebelah sebagai hiburan sebuah hajatan.
karna terlalu asyik dengan pertunjukan,sampai kita lupa waktu, ni dah hampir jam 00.00 , akhirnya aku mengajak teman teman untuk segera pulang karna kita sudah janji sama ortu untuk tidak pulang terlalu larut malam.

Saat di perjalanan pulang aku bertemu dengan Nisa ,teman waktu SMP dulu.

Dian...!! panggil Nisa.

Nisa, loh kok sendirian,kemana teman teman kamu ?? tanyaku.

temanku sudah pada pulang,aku kemalaman,aku gak berani pulang sendirian,Dian boleh gak aku nginap tidur di rumahmu,besok pagi baru pulang ??

Tentu saja boleh, justru aku merasa senang ada temannya. jawabku girang

diperjalanan pulang terjadilah perbincangan yang cukup seru sebagaimana sahabat yang sudah lama tidak ketemu.

begitu sampai dirumah aku perkenalkan Nisa ma ortu dan adikku, setelah memperkenalkannya aku mengajak Nisa untuk masuk kamar .karna waktu sudah larut malam aku segera mengajaknya untuk lekas tidur.

sekitar pukul 03.00 dini hari,aku terjaga dari tidur karna kebelet pipis,sebelum beranjak ke kamar mandi aku menoleh ke arah Nisa yang tidur di sampingku. Nisa tidur begitu nyenyak. mungkin dia kecapekan (pikirku)

usai dari kamar mandi aku kembali ke kamar hendak melanjutkan tidurku, tapi begitu membuka pintu hendak masuk ke dalam,aku kaget setengah mat, Nisa telah berubah menjadi pocong.

aku langsung berteriak histeris ketakutan hingga membangunkan seisi rumah,anehnya pocong itu tidak mau pergi,

akhirnya terjadilah kegaduhan di rumahku,semua tetangga yang mendengar pada berbondong bondong mendatangi rumahku, dan oleh salah seorang tetangga di panggilah kyai,akhirnya pocong itu berhasil di usir dan menghilang setelah di siram dengan segelas air putih yang sebelumnya sudah dibacakan doa oleh kyai.semua orang dapat bernafas dengan lega. dan sampai pagi aku tak dapat tidur kembali.

siang harinya aku mendatangi rumah Nisa yang lumayan jauh dari kampungku.di sana aku disambut oleh kedua orang tua Nisa. dari orang tua Nisa aku mendapatkan penjelasan yang membuatku hampir saja tidak mempercayainya.ternyata Nisa sudah meninggal 2 tahun yang lalu.karna suatu kecelakaan.oleh orang tuanya aku di antar ke pemakaman Nisa.setelah membacakan doa untuknya, aku segera berpamitan pulang ma orang tua Nisa.

keesokan malamnya aku bermimpi di datangi Nisa.dia menyuruhku untuk melamar pekerjaan di pabrik X (sebut saja begitu) tapi aku tak terlalu menghiraukan mimpi itu,mungkin aku terlalu berhalusinasi tentang Nisa hingga terbawa mimpi.tapi anehnya mimpi itu datang 3 malam berturut turut dengan mimpi yg sama.

aku mencoba menuruti apa yg diperintahkan Nisa dalam mimpi itu, ternyata benar setelah aku melayangkan lamaran ke pabrik X itu,aku diterima sebagai karyawan, ternyata aku mempunyai kelebihan, aku dapat menyelesaikan pekerjaan 2 x lebih cepat dari rata rata yang orang biasa kerjakan.dan hal ini membuat bosku jatuh hati dengan hasil kerjaku.akhirnya aku di jodohkan dengan anak tertuanya.
dan kini pabrik itu mengalami kemajuan yang sangat pesat.

terimakasih ya Allah untuk kelebihan yg Kau berikan padaku.
untuk sahabatku Nisa semoga amal ibadahmya di terima di sisi Allah amiinn.

Jumat, 05 April 2013

Mbak kunti nunut pulang

Resiko pulang malam memang ada dua, kalau tidak dicegat preman mabuk ya tentu diganggu penghuni makhluk malam lainnya. Begitu juga yang aku alami beberapa waktu lalu. Setelah merampungkan berkas- berkas dan menyusun rapi di loker, aku kemudian melangkah ke luar ruangan, jam dinding dimeja satpam menunjukkan angka 12 lebih 45 menit. Pak anton, satpam terganteng dikantorku menyapaku ramah, “..pulang abah..” “nggih pak…” kataku sambil menyisipkan uang disaku bajunya “ untuk beli rokok” bisikku pelan. Pak Anton hanya tersenyum, dan mengucapkan terima kasih.

Sampai ditempat parkir, cuma ada beberapa motor dari karyawan lain, di gedung perkantoran yang cukup megah itu. Jalan A. Yani lumayan lengang. Hawa malam terasa dingin menggigit tulang, langit sedikit berwarna kemerahan, mendung. Aku kemudian menghidupkan motor BMW r 25 ku, sekali sendal langsung bunyi. Suaranya yang halus cukup nendang, membikin irama yang agak berbeda dipelataran parkir itu. Ini yang membuatku jatuh cinta berat pada motor-motor kuno dan antik. Bunyinya itu yang selalu bikin kangen. Lepas dari A. yani aku mulai membelah jalan ketintang aspol. Motor kularikan dengan pelan, jujur saja, kenikmatan terbesar naik motor kuno adalah karena pelannya itu he…he. Pelan “sakmlakune (jalan sekedarnya dibawah 20 km)” yang penting selamat sampai rumah.

Mendekati pengkolan jalan dekat kampus unesa ketintang, laju motorku dihentikan perempuan cantik yang muncul dari ujung gang sebuah smk yang letaknya dekat kuburan situ. Kaget juga, karena tiba- tiba dihentikan orang, perempuan lagi. Dengan berani perempuan tadi menghentikan laju motorku dengan lambaian tangannya. Indera keenamku sebetulnya sudah memberi tanda, namun karena perempuan tadi cukup ayu, dan dilokasi tersebut masih kulihat masih banyak warung kopi yang buka, jadi semuanya kuanggap wajar saja. Tercium bau parfumnya cukup menyengat, Wangi banget, tapi cukup enak. Entah merek apa, yang jelas bukan parfum kategori murahan.

“…mas erry , stop….stop berhenti dulu, boleh tidak aku numpang sampai rumah di jambangan “ katanya lembut sambil tersenyum. Masya Allah, setelah dekat aku baru ingat perempuan itu, tetangga lamaku di Jambangan dulu. Aku kemudian menghentikan motor itu, dan segera mempersilahkan mbak D naik ke sedel belakang. Setelah merasa aman, aku mulai menjalankan motor itu kembali. Sebagai basa-basi, aku kemudian membuka percakapan, “gimana kabarnya mbak?….lama ya tidak ketemu” kataku, “baik mas, gimana kabar mbak S (isteriku) ?” “ baik sehat…semua baik-baik saja” kataku memecah suara motorku yang tiba-tiba
menggeram berat sekali. Aneh, motor ini kok rasanya jadi tambah berat ya , pikirku. Belum sempat aku berbuat apa-apa, mbak D sudah mengajakku ngobrol panjang lebar, mbak D cerita bahwa malam itu dia habis diundang temannya yang nikahan di kampung S yang cukup jauh, kemudian nunut pulang temannya satu kantor, yang kebetulan tinggal di daerah ketintang telkom. Nah tadi dia nunggu jemputan dari rumah, namun sampai lama belum datang-datang juga. Kebetulan katanya dia melihatku, dan memberanikan diri untuk mencegat motorku, eh siapa tahu mau mengantarkan sampai rumah.

Sampai dekat rolak, mbak D mulai melingkarkan tangannya dipinggangku, ada hawa hangat terasa dipunggungku. Nampaknya mbak D kian merapatkan goncengannya di punggungku, agak jengah juga namun mbak d terlihat biasa-biasa. Mungkin dia merasa aman ketemu aku, tetangganya yang cukup akrab di jambangan dulu. Bahkan waktu dia menikah, kami (aku dan isteriku) menjadi seksi sibuk mulai dari penerima tamu sampai bagian dekorasi mulai tempat ijab qobul sampai kamar temantinnya. Kami sudah tidak banyak berbicara lagi, mungkin mbak D merasa ngantuk, begitu juga dengan diriku yang tiba-tiba menjadi beringsang tak karuan.

Tak begitu lama laju sepeda motorku sudah lepas dari jalan karah dan sudah menuju jalan jambangan. “mas erry lewat jalan terobosan bawah tol saja ya” bisik mbak D membelah helm half face model pilot PD II ku, terasa desir aneh didadaku, karena suara mbak D terasa menembus langsung gendang telingaku. Aku kemudian berbelok, mengarahkan laju motor kearah jalan bawah tol. Jalan kampung yang sudah berubah sangat padat, sawah-sawah yang dulu
membentang sudah berganti dengan perumahan kelas menengah yang rapi. Sampai diperbatasan jalan jambangan II dekat pos satpam, mbak D memintaku berhenti. “sudah mas, berhenti disini saja, tidak enak
dengan tetangga…” katanya. “lho masih jauh loh D “kataku sedikit protes. “loh jauh gimana to mas, lha itu rumahku” katanya sambil tangannya menunjuk sebuah rumah megah dua lantai diujung gang itu. Aku hanya bisa geleng-geleng kepala, maklum sudah lebih sepuluh tahun tidak merambah jalan itu. Motor langsung kuhentikan kira-kira puluhan meter dari rumah yang ditunjuknya. Mbak D langsung turun, “terima kasih ya mas, sudah diantar” katanya kenes. Aku hanya tersenyum, setelah itu mbak D berbalik dan melangkah menuju rumah megah diujung gang itu.

Aku sendiri sempat mengagumi bangunan itu, “hmmm pintar tenan D memilih rumah” pikirku. Memang bangunan itu terlihat sangat megah, mirim rumah Jenderan Djoko yang disita KPK itu. Pagarnya terbuat dari kombinasi jati pilihan, lampu kristalnya menyala berpejar-pejar. Namun setelah mbak D masuk dan menghilang dibalik pagar, pelan jadi gelap.
Rumah itu hilang, yang ada tinggal gapura makam kampung jambangan yang ada didekat balai kelurahan itu beserta kijing dan nisan dari kayu yang berjejer –jejer. Bersamaan dengan itu tercium wangi bunga kamboja dan juga bau kemenyan yang barusan dibakar, “ndulek irung (menyengat banget)” . Bulu kudukku meremang hebat, apalagi setelah melihat sosok mbak D tadi lenyap, muncul dalam sosok yang lain, sosok perempuan berambut panjang, bergaun putih dengan senyumnya yang melengking tinggi…”hi….hiiiii terima kasih mas ganteng” sambil memamerkan senyumnya yang aneh lengkap dengan gigi-giginya yang putih tapi runcing panjang dikiri kanannya kemudian lenyap dibalik pohon kamboja yang ada ditengah makam.

Melihat itu, aku hanya bisa berucap “astagqfirullah hal adzim” berkali-kali, mulutku langsung melafalkan ayat-ayat ampuh pengusir dan penetralisir makhluk astral. “kurang ajar….aku dikerjain yang mbahurekso makam J” kataku sambil beringsut pergi, setelah menuntun lebih kurang 10 meter melewati batas makam, motorku baru bisa dihidupkan lagi. Saat itu aku juga baru sadar bahwa mbak D itu sudah puluhan tahun meninggal dunia, karena kecelakaan lalulintas di jalan jambangan waktu mengantar anaknya semata wayang masuk sekolah. Jadi tidak mungkin kalau nunut pulang kerumahnya.

Setelah membaca Bismillah, aku kembali melajukan motorku keluar dari Jambangan gang IV dan kembali membelah jalan jambangan yang berbatasan dengan sungai Surabaya. Disepanjang jalan menuju rumahku yang masih kurang lebih lima kilometer lagi, aku tak henti-hentinya menggerutu karena bisa-bisanya dinunuti mbak kunti penunggu makam Jambangan.

Demikian pengalamanku dinunuti mbak kunti waktu pulang malam beberapa hari yang lalu. Semoga menjadi pengalaman berharga bagi kita untuk tidak pernah lupa berdoa dan memohon perlindungan dari Allah SWT dari semua gangguan makhluk- makhluknya dari dunia lain

Tower horor

langsung aja ke cerita,, dulu kalau gak salah sewaktu aku masih sd kelas 4 kira-kira waktu itu tahun 98 atau 99 maaf lupa,,di perbatasan kampungku dan kampung sebelah ada proyek pendirian tower, gak tau itu tower buat apa.an,,

aku dan teman-temanku saat itu merasa senang sekali melihat proses pembuatan tower tersebut karena banyak mobil-mobil besar yang membawa kerangka-kerangka tower itu,,saat itu merupakan pemandangan yang baru bagi aku dan teman-teman, setiap hari sepulang sekolah kami melihat-lihat proses pembangunannya mulai dari kerangka tower bagian bawah dan setiap kerangka demi kerangka kami pun selalu melihatnya,,

selama pembangunan tower tersebut tidak ada yang aneh-aneh dan nampaknya lancar tiada hambatan begitu pula dengan pemasangan parabola-parabola yang besar itu dilakukan dengan lancar,,kira-kira hampir setahun tower itu pun jadi dan ternyata sangat besar dan tinggi,,

tiba pada waktunya pengecatan tower tersebut,,pengecatan dilakukan oleh banyak tukang menggunakan tangga dari bambu yang diikat-ikatkan dengan tali tampar ke kerangka tower, pengecatannya sendiri dilakukan dari atas ke bawah, namun baru satu hari dilakukan proses pengecatan tersebut tukang yang paling atas sendiri (gak tau namanya) lagi melakukan pekerjaanya tiba-tiba (mungkin sudah takdir) tali yang mengikat tangga bambu itu pun tiba-tiba lepas sehingga jatuhlah tukang tersebut beserta tangganya,

sungguh kasihan orang itu tubuhnya jatuh membentur-bentur kerangka tower setinggi puluhan meter itu,,hingga sampailah dia ke tanah dengan tubuh yang hancur tidak berbentuk, anggota-anggota tubuhnya mulai dari tangan, kaki, mata dan lainnya berterbangan kemana-mana terutama darah yang begitu banyaknya hingga membuat semua pekerja yang lainnya menjadi takut dan ngeri,,

ketika peristiwa itu aku dan temen-temenku sedang asik-asiknya bermain di lapangan, kami tau kejadian tersebut ketika salah satu temen aku ngeliat orang jatuh dari tower tersebut, dan gegerlah kampungku dan kampung sebelah ku, polisi dan pihak rumah sakit
pun datang mengurusi kejadian tersebut,

akhirnya dihentikanlah sementara pengecatan tower tersebut, setelah beberapa minggu proses pengecatan itu dilanjutkan dan berjalan dengan lancar
(alhamdulillah), tapi sejak saat itu selama mungkin dua tahun sering terjadi hal-hal yang mistis di tower tersebut, yang paling parah adalah setahun pertama setelah kejadian tersebut,

warga sekitar sering diganggu dengan suara-suara aneh seperti benda jatuh, ditampakin pocong lah dan yang paling sering ditampakin orang dengan wajah hancur minta matanya dicariin,,pernah penjual tahu lontong jualannya kan malem pas di area tower tersebut dia di stop sama orang pake baju lengan panjang berdasi minta dibuatin satu porsi, tanpa curiga penjual ithu pun membuatkannya dan ketika selesai dan memberikan tahu lontongnya begitu kagetnya penjual tahu tersebut karena pelanggannya tadi berubah hancur dan tanpa mata,, langsung penjual tahu tersebut lari tunggang langgang meninggalkan gerobaknya baru diambil besok paginya,,

sering sekali orang yang lewat situ jam 9 malam aja udah pada ditampakin,, pernah ada tetangga saya tukang becak pulang lewat areal tower tersebut waktu malem banget, dia mencium bau melati mengelilingi dia tapi tidak melihat penampakan, malah tetangga ku lainnya yang waktu itu berpapasan dengan tukang becak tadi balik arah dan ngegas sepeda motornya kenceng-kenceng,ketika bertemu tetangga ku ini ditanya kenapa tadi malem kayak ketakutan gitu, dengan biasa dia ngomong “lho sampeyan gak tau tha tadi malem sampeyan dikelilingi pocong makanya saya cabut” kemudian tettangga tukang becak ku bilang untung gak ngeliat,,hahaha

saat ini sih suasananya udah gak seseram dulu n jarang ada penampakan lagi karena udah agak rame banyak warung2

Jumat, 15 Maret 2013

Misteri Hantu Rumah Sakit di Balikpapan

Seorang sekuriti, Memes misalkan, dia mengaku mengalami langsung kejadian seram saat melintas di lorong dekat tangga lama yang menuju ke arah kamar mayat rumah sakit.

“Waktu itu aku sift malam lewat lorong-lorong rumah sakit buat ngecek pintu dan pagar apakah sudah terkunci atau belum,” kata Memes mengenang peristiwa yang dialaminya.
Sesampainya di ujung lorong ruang ICU, Memes bermaksud untuk santai sejenak.

Suasananya begitu hening, angin malam berhembus sepoi-sepoi namun kondisi cuaca tergolong panas. Tiba-tiba dari ruang ICU keluar sesosok bayangan putih. “Aku penasaran, kok ada bayangan putih lewat,” ungkapnya.

Jarak antara bayangan itu dengan dirinya, aku Memes, hanya sekira 15 meter. Dia lantas terdiam, diperhatikannya betul-betul sosok seorang wanita dengan baju serba putih yang berhenti di lantai lorong rumah sakit. Wanita berambut panjang sampai ke punggung itu rupanya tidak jalan seperti orang normal, melainkan ngesot di lantai. “Aku ndak yakin itu suster kah atau bukan. Pokoknya pakai baju serba putih,” tutur Memes sembari mengusap lehernya.

Mimik wajah Memes yang semula serius, kini berubah pucat pasi. Kedua tangannya tampak bergetar. “Bulu kudukku berdiri mas, kalau ingat pengalaman itu,” ujar dia.

Dia memastikan jika sosok wanita di lantai itu merupakan hantu kesot. Pengakuan Memes maupun sejumlah pengunjung Rumah Sakit, hantu kesot itu sering kali terlihat di sudut-sudut rumah sakit. Lokasi yang paling sering di tangga lama yang digunakan untuk mengangkut jenazah.

“Kadang juga terlihat hantu kesot naik dari arah kamar mayat, lewat tangga itu (tangga lama, Red), ruang ICU dan tangga menuju kamar mayat jaraknya memang cukup dekat,” ucapnya.

Memes mengungkapkan, terkadang jika ada orang meninggal di Rumah Sakit, terdengar suara keras seekor burung.

“Jika suara burung di atas ruang ICU berarti ada yang akan meninggal di ruang itu, kalau di ruang rawat inap atau di UGD begitu juga sebentar lagi ada yang meninggal,” kata Memes dengan nada penuh keyakinan.

Untuk menghindari gangguan makhluk halus, Memes menyarankan, saat hendak masuk rumah sakit mengucapkan kata salam. “Bukan hanya di rumah sakit dimanapun perlu mengucapkan kata salam, juga dilarang membuang sampah di sembarang tempat dan saat malam jika ingin melewati lorong sebaiknya berdua,” sarannya.

Setelah diteror hantu kesot, sekuriti rumah sakit ini mengatakan, tiap kali patroli dirinya ditemani seorang temannya.

Walaupun berdua, tetap saja bayangan putih wanita dalam posisi ngesot tampak. “Asalkan tidak ganggu ndak apa-apa, saya kan cuma menjalankan tugas menjaga keamanan di rumah sakit,” pungkas pria bertubuh tegap ini

Senin, 11 Maret 2013

Misteri Yang Benar - Benar Aneh

Cerita ini sebenarnya bermula sejak aku kecil. Masih samar-samar di ingatanku, aku sering menggedor kamar mama malam-malam dalam keadaan ngompol. Mama segera mengganti baju tidurku, membawaku kembali ke kamar dan menemani hingga aku terlela...p lagi.

Hampir begitu kejadiannya setiap malam, sampai akhirnya mama kesal dan memarahiku. Aku lantas tak berani lagi membangunkannya malam-malam. Aku akan memilih bersembunyi di dalam lemari hingga tertidur di sana sampai esok harinya.

Aku tak ingat kapan hal itu berhenti. Aku mulai memikirkan hal lain dan asyik bermain atau melakukan banyak hal seiring beranjak dewasanya aku. Namun, kejadian yang pernah kualami di masa kecil itu tiba-tiba kembali lagi. Tepat pada hari ulang tahunku yang ke-17.

***

Selesai makan malam di rumah eyang, kami kembali ke rumah. Dalam keadaan ngantuk berat, aku enggan mengganti dress yang kukenakan di pesta tadi. Kubiarkan tubuhku limbung dalam keadaan telungkup di kasur, dan akupun mulai terlelap.

Aku tak tahu jam berapakah saat itu, Tiba-tiba kurasakan hawa dingin menyelimuti kamar. Mataku terbelalak. Setengah sadar dan masih mengantuk, aku merasa ada yang memegang tanganku. Dingin. Sangat dingin. Aku terhenyak. Dan kutarik tangan itu.

Sepi. Tak ada sedikitpun suara yang kudengar malam itu. Bahkan jangan berharap ada suara jangkerik di kota kecil ini. Semua lahan telah berubah menjadi gedung di mana tak ada lagi ruang untuk serangga berkembang biak lagi.

Aku terdiam. Berpikir, hendak apa aku. Apakah aku harus turun dan melihat ada apa di bawah kolong tidurku.

Jantungku berdegup begitu kencang, saat aku perlahan mendengar desah nafasan yang berat. Aku merinding. Begidik dan beringsut ke tembok. Aku tahu, ada seseorang di sana. Entah siapa. Aku berteriak sekuat tenaga memanggil orang tuaku. Tapi tenggorokanku tercekik. Tak sedikitpun suara keluar dari tenggorokanku.

Lalu, aku melihatnya. Keluar merangkak dari bawah kolong tempat tidurku. Sosok aneh dengan tubuh pucat pasi. Tubuhnya sebagian tak sempurna, dan seperti bekas dicambuk dengan pakaian compang camping. Entah dari mana asalnya, dan entah berapa lama ia tak membersihkan dirinya.

Sekali lagi aku berusaha berteriak. Dan sampai aku tersadar, hari itu sudah siang. Aku tertidur di dalam lemari pakaianku, seperti saat masih kecil dulu.

"Tin, kenapa kau malah tidur di sini?" tanya mama.

"Maaaa... aku... aku melihat hantu!" pekikku sambil menunjuk kolong tempat tidurku.

"Ngaco ah kamu. Mana ada hantu di jaman seperti ini? Kamu ini seperti waktu kecil dulu deh. Begini juga, mama sering menemukan kamu tidur di dalam lemari. Mama nggak ngerti deh, kok bisa kamu tidur di dalam lemari. Apa enaknya?"

Mamaku tak jua mau mengerti aku. Aku bingung harus bercerita pada siapa. Aku bergegas ke sekolah dan ingin pergi meninggalkan kamar.

***

"Nama kamu, Tina kan?" sapa seorang wanita paruh baya yang tak pernah kulihat sebelumnya. "Iya bu, ibu siapa ya kok bisa tahu nama saya?"

"Tidak penting siapa aku. Aku hanya datang untuk mengingatkanmu. Kau cepatlah pergi dari rumah sial itu, atau nyawamu yang jadi taruhannya."

"Maksud ibu, apa?" tanyaku.

Ibu itu hanya berlalu, berjalan cepat ke arah sebuah gang di dekat sekolahku. Saat kukejar, ia sudah hilang entah ke mana.

***

"Ma, tadi ada kejadian aneh deh. Masa ada ibu-ibu yang nyuruh aku pergi dari rumah sih," kataku sambil membanting tas di meja makan. Aku mengintip ada menu apa siang ini yang disajikan untukku.

Mamaku terdiam. Menghentikan seluruh kegiatannya tanpa menanggapi apapun perkataanku.

Tiba-tiba ia berbalik badan dan mengajakku ke rumah eyang.

***

"Kenapa tiba-tiba mama mengajakku ke rumah eyang sih, ma?" tanyaku di dalam mobil.

"Nanti kamu juga tahu..." kata mama.

Aku terdiam di dalam mobil. Merasa curiga, seperti ada hal yang tak beres saja.

Sesampainya di rumah eyang, aku turun dan memeluk eyang seperti biasa. Mama lalu bermain mata pada eyang. Dan mendadak beliau juga sama tegangnya seperti Mama.

"Sudah saatnya kau bercerita tentang hal itu Astuti," kata eyang kepada mama.

Aku bingung tak mengerti, ada apa sih sebenarnya?

"Setahun sebelum kau lahir, papa dan mama menikah. Kami lantas membeli rumah itu. Sudah ada yang pernah memberi tahu bahwa rumah itu berhantu. Tapi kami tak percaya. Sebulan, dua bulan kami tinggal di sana seperti tak ada yang aneh. Kami santai-santai saja, sampai akhirnya kau lahir, mulai ada kejadian aneh di rumah itu. Rupanya dulu ada keluarga yang tinggal di sana, di mana kedua orangtuanya sebenarnya tak menginginkannya. Entah bagaimana ceritanya, anaknya dibantai dan dikubur tepat di bawah tempat tidurmu. Anak itu jatuh cinta kepada papa dan mama yang selalu bersikap sepantasnya orang tua. Ia cemburu padamu. Suatu hari, mama pernah bertemu dengannya, mama berkata, sudah saatnya ia pergi dan tak lagi penasaran lagi di dunia. Entah bagaimana, ia menurut saja. Ia tak pernah muncul lagi dan menghilang. Awalnya mama sudah curiga saat kau sering mengganggu tidur mama sewaktu kecil dulu. Tapi mama pikir karena saat itu kau mencari perhatian saja. Maaf ya, mama telah mengacuhkan kamu..."

Cerita mama membuatku kaget. Jadi selama ini mama sudah tahu ada hantu yang menggangguku. "Ma, aku nggak mau balik lagi ke rumah itu! Kita harus pergi, ma. Ibu itu sudah mengingatkan aku kalau aku kembali ke rumah itu, aku akan mati!" kataku ketakutan dan larut dalam tangis.

"Tidak, kau harus tetap kembali ke rumah itu. Kau harus bisa menjelaskan padanya bahwa ia seharusnya sudah tenang di alam sana. Mungkin hanya kau yang bisa membuatnya yakin dan arwahnya tenang," kata nenek.

Setelah aku tenang, mama mengajakku kembali pulang ke rumah. Aku masih merasa takut. Aku merasa tidak tenang.

***

Malam itu, aku mempersiapkan diriku baik-baik. Kalau nanti malam aku terbangun dan melihatnya lagi, aku harus beranikan diriku untuk berkata apa yang dikatakan eyang padaku.

Aku tertidur. Dan terbangun dalam kondisi telungkup dengan tangan menjulur ke arah kolong. Kurasakan degup jantungku sangat kencang. Dia di sana. Sedang memegang tanganku.

Akupun berusaha menarik tanganku, tapi begitu berat dan aku tak mampu. Justru dalam hitungan detik, aku ditariknya ke dalam kolong. Gelap. Pengap. Aku melihatnya lagi. Tepat di depan mataku. Ia sosok yang sangat menyeramkan, tanpa senyum sedikitpun di wajahnya. Aku berusaha menjelaskan maksudku kepadanya, namun ia marah dan menarikku semakin dalam dan dalam... Aku tak sadarkan diri.

***

Aku membuka mataku, sepertinya sudah pagi. Tetapi pandangan mataku buram, seperti tertutup kisi-kisi pintu lemari. Ahh... aku tertidur lagi di dalam lemari kamarku. Tetapi, suara apakah itu?

"Tin, bangun sudah siang. Masa kamu nggak sekolah sih?" suara mama membangunkan seseorang di ranjang kamarku. Aku mengintip dari sela-sela lemari.

"Iya, ma. Sebentar lagi dong. Tina masih pengen dipeluk mama nih..." kata suara itu.

Oh Tuhan, apa yang terjadi? Mengapa aku melihat diriku sendiri di kamarku? Mengapa aku melihat mama di kamarku sedang bersama diriku yang lain? Lalu, siapakah aku? Aku ini apa?

Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo Balikpapan

Rumah Sakit Kanujoso Djatiwibowo menyimpan segudang kisah mistis yang membuat bulu kuduk berdiri. Tak hanya para pembesuk dan masyarakat yang berkunjung, petugas RS sekalipun tak lepas dari teror makhluk halus rumah sakit plat merah tersebut.

Selain hantu ngesot di tangga lama yang suka mengganggu pengunjung maupun petugas, di rumah sakit plat merah ju...ga dikenal angker karena hantu tanpa kepala yang acap kali gentayangan di kamar mayat. Seorang karyawati RS Kanujoso Djatiwibowo sebut saja Lia, mengungkapkan, dirinya sering kali mendapat laporan dari pengunjung maupun petugas rumah sakit yang melihat sosok manusia tanpa kepala lewat. Semula wanita berparas ayu ini tidak percaya.

“Sampai akhirnya aku melihat pakai mata kepala ku sendiri. Seram banget,” katanya dengan bibir gemetar.

Dia mengaku, bukan sekali dua kali saja diganggu makhluk tanpa kepala yang berlalu lalang di kamar mayat. Waktu pertama kali diganggu, Lia sempat syok. Badannya mendadak demam dan nyaris kehilangan nyali untuk melewati kamar mayat. Namun lama kelamaan, dirinya mampu mengendalikan diri sehingga ketika sosok tanpa kepala tadi mengganggu, sudah dianggapnya sebagai hal yang biasa.

“Memang kalau hantu ngesot banyak yang lihat. Sedangkan untuk orang yang tidak ada kepalanya itu, beberapa staf di sini pernah melihatnya, begitu pula beberapa pengunjung,” katanya dengan penuh keyakinan.

Masih menurut Lia, biasanya setelah muncul penampakan hantu tanpa kepala sehari atau dua hari kemudian kamar mayat akan penuh dengan jenazah. “Kalau sudah ada penampakan kamar mayat penuh,” bebernya.

Lia lantas bercerita pengalaman seram lain yang dialaminya sendiri. Ketika itu dirinya sedang mencuci tangan di wastafel di malam hari. Tiba-tiba ia merasa ada yang menarik baju bagian belakangnya, namun saat ditengok tidak ada siapa-siapa. Selang beberapa detik kemudian, baju bagian belakangnya kembali ditarik, sampai terjadi yang ketiga kalinya ia memberanikan diri menengok ke belakang.

Saat itulah ia kaget bukan kepalang. Lututnya seakan mau copot, tak lagi mampu menopang berat tubuhnya yang tergolong langsing. Di belakangnya ternyata berdiri seorang bocah berusia sekira 4 tahun menggunakan pampers. Bocah tadi bertelanjang dada, kepalanya botak dan mengulurkan tangannya minta digendong.

“Langsung saja kumarahi anak itu apa kamu gendong-gendong. Habis kumarahi eh tiba-tiba saja anak tersebut lenyap dari hadapan saya,” beber dia.

Bisa jadi, tambahnya lagi, kehilangan uang maupun benda berharga yang terjadi di RS Kanujoso Djatiwibowo bukan semata dilakukan oleh seorang pencuri, melainkan tuyul yang berkeliaran di rumah sakit.

“Saya ke tempat teman saya, saya ceritakan ada anak tarik-tarik baju saya, kata teman saya, itu tuyul dan memang terkadang menampakan diri,” kisahnya.

Kendati sering diganggu makhluk halus, Lia mengatakan dirinya tidak pernah kehilangan semangat untuk bekerja. “Namanya pekerjaan tetap harus dikerjakan, kita berserah kepada Yang Maha Kuasa saja,” tutup dia.

Kisah Misteri Lawang Sewu

Kisah mistis Lawang Sewu sudah menjadi legenda bagi masyarakat Semarang dan Jawa Tengah. Apalagi, ketika salah satu acara mistik di televisi swasta menjadikan gedung tua tersebut sebagai lokasi uji nyali untuk penonton. Kisah tentang bangunan milik PT. Kereta Api Indonesia itu pun makin dikenal luas oleh masyarakat Indonesia.

Inilah yang menjadikan kisah mistis Lawang Se...wu diangkat ke layar lebar pada tahun 2007. Dalam legenda Lawang Sewu, banyak terdengar cerita mistis yang menyeramkan. Hal ini terkait dengan sejarah Lawang Sewu yang pernah menjadi saksi sejarah perjuangan bangsa. Khususnya, pernah menjadi tempat penahanan dan penyiksaan para pejuang Indonesia.

Salah seorang penjaga gedung, Soeranto mengaku sudah bertahun- tahun tinggal di pelataran gedung Lawang Sewu. Selama itu pula, Soeranto mengaku sudah tidak terhitung lagi berapa kali dia mengalami kejadian- kejadian aneh jika malam hari. Aneka rupa dan bentuk makhluk gaib menunggu gedung sudah pernah dia pergoki. Sejauh itu, berkat pengabdian Soeranto untuk menjaga gedung, dia tidak pernah gentar menghadapi lelembut penghuni setempat.

“Macam-macam wujud jelmaan penunggu Lawang Sewu pernah saya temui. Mulai wujudnya yang seram, begis, sampai yang lucu- lucu,” ungkap Soeranto. Sampai-sampai mengenai prilaku para lelembut setempat Soeranto sangat hafal betul. Termasuk ketika akan memunculkan bentuk aslinya, ada tanda-tanda khusus yang lebih dulu disampaikan para lelembut. “Biasanya ada yang diawali dengan hembusan angin agak kencang, semilir, sampai ada yang mengeluarkan bau-bauan. Ada yang bau wangi, bau menyan, bahkan ada yang mengeluarkan bau agak busuk,” tandasnya.

Kemunculan makhluk halus ditengarai adalah arwah tentara Belanda dan Jepang itu masing- masing punya daerah kekuasaan sendiri-sendiri. Seperti di pintu depan paling barat, menurut Soeranto disitu diperkirakan dikuasai oleh sosok hantu tentara Belanda. Setiap kali muncul lelembut yang dicurigai sebagai arwah orang Belanda ini selalu mengenakan pakaian seragam serdadu lengkap dengan senapan laras panjang. Ada yang berada di pintu belakang paling timur. Termasuk menempati beberapa pintu kamar, dan ruang di lantai dua. Lain lagi di salah satu ruang paling depan yang ditengarai dulunya menjadi pos penjagaan tentara, di sekitar tempat itu dikuasai oleh sosok lelembut yang berwujud serdadu Jepang.

Khusus makhluk ghaib yang satu ini, menurut Soeranto terlihat bengis dan kejam. Kumisnya panjang melintang dengan ke mana-mana selalu membawa sebilah samurai panjang. Meski berbeda wilayah kekuasaan, tidak pernah ada kejadian keributan atau semacam pertanda adanya ontran-ontran di alam gaib antar penunggu Lawang Sewu itu. Semua selalu tenang, dan kemunculannya pun selalu pada tempat yang sama. Tidak berebutan. Mungkin saja karena sosok-sosok itu sering kali muncul dan bertemu dengan Soeranto, hingga kesannya sangat akrab.

“Cuma kalau berdialog langsung dengan mereka belum pernah. Di samping saya sendiri tidak mengerti bahasa mereka,” aku Soeranto. Paling mendebarkan menurut Soeranto, tiap malam Jumat Kliwon arwah-arwah setempat sering kali menampakkan wujud aslinya. Mereka bergentayangan, bermunculan, hingga membuat suasana malam seperti ramai orang-orang bercengkerama. Cuma paling menakutkan lagi, adalah jeritan-jeritan suara perempuan dari dalam gedung. Diperkirakan jeritan itu berasal dari jerit nonik-nonik Belanda. Bahkan, setiap muncul jeritan pasti disusul suara derap sepatu lars tentara Belanda dan Jepang. Sepertinya arwah mereka kompak, namun suara jeritan itu diperkirakan jeritan noni Belanda yang ketakutan ketika melihat aksi pembantaian Jepang terhadap tentara Belanda.

Konon, banyak tentara Belanda yang tewas disembelih tentara Jepang. Sehingga suara jeritan itu kadang disusul jeritan tentara Belanda yang kesakitan. Sementara jika mendongakkan kepala ke atas gedung, nampak ada sebuah tondon air yang dulunya difungsikan untuk menyimpan air bersih. Sedangkan di sekitarnya, tepatnya di depan halaman gedung ada sebuah sumur tua yang setiap harinya selalu dikunci rapat-rapat. Bentuk sumur tersebut temboknya meninggi dari dasar tanah dan diberi atap genting warna merah. Di situlah paling sering terdengar tangisan nonik- nonik Belanda dan Jepang.

Namun, dari sekian banyaknya mahkluk halus yang menjaga gedung lawang sewu tersebut, menurut beberapa paranormal asal Semarang tidak akan mengganggu masyarakat apabila nekad masuk ke dalam gedung. “Dulu ada paranormal yang menerawang penghuni sini. Katanya, jumlah mereka sekitar 50 makhluk halus,” imbuhnya. Sejak didirikan ratusan tahun lalu, gedung spektakuler peninggalan pemerintahan Belanda macam Lawang Sewu Semarang masih tetap menyimpan misteri.

Kisah-kisah yang terdengar di Lawang Sewu sangat beragam. Banyak pengunjung yang mengaku melihat atau sekedar merasakan sesuatu yang berbeda ketika masuk ruangan tertentu di sana. Di antara beberapa kisah yang cukup menonjol dan sering terdengar adalah :

* Penampakan wanita berambut panjang. Tentang kisah ini, pernah terekam dalam kamera infra merah saat digelar acara uji nyali melalui program reality show salah satu televisi swasta. Dalam tayangan tersebut, sosok perempuan berambut panjang tersebut nampak terekam dengan jelas oleh kamera.

* Bayangan yang menggantung di langit-langit sebuah ruangan yang ada di lantai tiga. Konon, penampakan ini bisa dipanggil oleh sang juru kunci Lawang Sewu melalui kode tertentu. Namun tidak semua pengunjung yang datang akan diajak masuk ke ruangan tersebut.

* Penampakan prajurit Belanda yang berbaris. Kisah yang berkembang, penampakan prajurit ini hanya muncul pada malam tertentu saja. Biasanya muncul di lapangan yang berada di tengah gedung Lawang Sewu.

* Aroma aneh yang muncul di ruang penyiksaan yang berada di lantai bawah tanah. Di sana muncul lokasi yang dikenal sebagai sel berdiri, yaitu sebuah ruangan kecil berukuran 1 x 1 m.

Misteri Hutan Angker

dahulu kala di tengah hutan ada sebuah perkampungan yang sangat damai dan tentram. perkampungan tersebut sangat jauh dari tangan orang luar kampung mereka, jadi mereka sangat tidak tau tentang dunia luar. karena hampir semua penduduknya bekerja sebagai pe...tani jadi biasanya mereka pulang malam karena letak perkebunan mereka sangat jauh dan biasanya anak anak mereka tidak ikut ke kebun melainkan diam dirumah untuk menjaga rumah {takut kabur kali yah rumahnya}.

suatu saat ada aeorang bayi laki laki lahir dikampung tersebut. dia lahir sebagai pria yang sangat baik dan ramah ditambah dengan wajahnya yang sangat ganteng disukai banyak warga. tapi suatu saat pria tersebut bertemu dengan seorang janda yang sangat cantik dan mereka pun akhirnya saling kenal.

setiap hari mereka bertemu dan akhirnya mereka jatuh cinta.suatu ketika mereka bertemu dan keadaan
si janda memakai baju sexi dan sang pria pun tak dapat menahan dirinya dan mereka melakukan hubungan i***m dan ternyata perbutan mereka diketahui oleh para warga

dan para warga pun kesal akibat perbuatan mereka dan membawa mereka lalu membakarnya hidup hidup.mereka meminta maaf atas kejadian tersebut tapi tidak digubrish oleh masyarakat malah tetap dibakar. selang beberapa hari dari kejadian tersebut beberapa kejadian aneh pun mulai bermunculan seperti ada suara wanita menangis bahkan beberapa penampakan. dan setiap orang yang telah melihat penampakan tersebut biasanya 1 hari kemudian meninggal. jadi banyak warga yang enggan keluar malam.

suuatu hari adsa beberapa orang yang sedang meronda dan melihat ada pasangan yang sedang berkeliling dan mereka pun menyapanya

ronda:”mbak,mas mau kemana ?”

pasangan:” mau membunuh kalian!!!!!”
sambil menampakan wajah yang seram dan seraya membawa jerigen berisi minyak tanah kedua hantu tersebut membakar seluruh desa yang sedang terlelap tersebut dan membakar beberapa orang yang meronda tadi, karena badan mereka tidak bisa digerakan jadi mereka dengan mudahnya dibakar oleh hantu hantu tersebut

setelah semua penduduk desa dan rumahnya di bakar ludes tak tersisa keadaan menjadi sangat sepi. setelah beberapa tahun ada beberapa penjelajah yang mengaku melihat suatu perkampungan yang sangat damai di tengah hutan

Hantu nenek muka hancur

Begini ceritanya… Kejadiannya saat malam jum’at jam 2 dini hari. Mba Ina tidur disamping pintu, Karena merasa gerah tanpa sadar Mba Ina membuka pintu sedikit supaya ada angin yang masuk. Mba ina juga bingung waktu itu antara tidur dan nggak, tapi yang Mba Ina inget sambil
menutup mata dan sedikit melamun tiba-tiba terdengar suara wanita. ” Dia ” berkata seperti meledek ” lagi melamun ya neng “.

Arah suara itu persis berada dipundak kanan Mba Ina, karena penasaran Mba ina pun mengarahkan penglihatannya ke arah pundak kanan. Sontak dengan kagetnya Mba ina berkata ” amit-amit” . Ternyata setelah Mba Ina memalingkan penglihatannya kearah suara itu yang hanya berjarak 1 jengkal dilihatnya muka nenek-nenek yang hancur sambil menyeringai seram kearah Mba Ina.

Mukanya bener2 hancur banget, bahkan saking takutnya melihat penampakan itu, Mba Ina mencoba merem lagi sambil membaca surat Al-Ikhlas. Tapi heran tanpa merasa kepanasan dan sebagainya, hantu nenek muka hancur itu malah mengikuti Mba Ina membaca Surat Al-Ikhlas. Kaget, takut, bingung campur aduk dalam pikiran Mba ina. Bahkan hantu nenek2 itu meledek Mba Ina dengan senyuman manisnya sambil tetap mengikuti bacaan surat Al- Ikhlas.

Akhirnya Mba Ina mencoba membaca surat lain yaitu surat An-Naas. Namun tetap saja hantu itu mengikuti Mba Ina membaca surat An-Naas, ketawa, bahkan ngegelendot dipundak kanan Mba Ina. Saking gak kuatnya denget suara ketawa hantu nenek muka hancur itu, dengan sekuat tenaga Mba Ina berusaha untuk bangun sambil gagap menyebut ALLAHUAKBAR.

Alhamdulillah akhirnya tuh hantu ngilang gak tau kemana, dan baru sadar pula klo ternyata jam sudah menunjukkan pukul 2 , malam jum’at. Akhirnya Mba Ina pun menutup pintu yang sedari awal dibukanya. Menurut Mba Ina rasanya seperti habis lari berkilo-kilo
meter yang capeknya na’udzubillahiminzalikh.

Kejahilan Mis Kunti

Cerita ini udah lama banget saat aku masih kecil. Aku dapat cerita ini dari ummi yang menceritakan cerita-cerita mistik di kampung ini. Banyak banget ummi bercerita, tapi entah mengapa aku ingin menuliskan cerita yang ini. Sebetulnya cerita yang baru-baru ini terjadi juga ada

Saat itu speaker masjid mengumumkan telah meninggalnya salah seorang warga kampungku, sebut saja bi Ati. Bi Ati ini meninggal dalam keadaan sedang hamil tua. Tentu saja warga kampung geger. Kampung ini udah terkenal angker ditambah ada wanita mengandung yang meninggal, tambah angker lah. Warga percaya orang yang meninggal dalam kedaan hamil tua biasanya akan jadi ‘hantu’.

Warga makin percaya karena malamnya setelah kepergian Bi Ati, warga kampung digegerkan dengan penampakan dan kejahilan miss kunti. Saat itu beberapa warga yang tengah meronda sedang asyik bercakap-cakap di pos ronda. Tiba-tiba saja terdengar ketawa khas miss kunti dari arah pohon rambutan.

‘Hihihihihihi’ miss kunti terus tertawa seakan ingin memberitahukan keberadaannya pada para peronda.

Bapak-bapak itu pun sontak menghentikan obrolan mereka dan melihat ke arah pohon rambutan. Dan benar, disitu ada miss kunti yang sedang duduk ucang-ucangan (menggerak-gerakkan kakinya ke depan dan belakang) di salah satu dahan pohon, dengan bajunya yang berwarna putih dan rambutnya yang panjang, masih terus tertawa cekikikan.

Kebetulan para peronda itu orangnya berani. Bukannya kabur, mereka malah menghampiri pohon rambutan itu.

“Hei kunti kalau berani jangan di atas pohon, sini turun,” salah seorang peronda berkata sambil mendongak ke atas pohon, melihat miss kunti yang ucang-ucangan dan masih tertawa riang.

Mendengar tantangan itu cekikikan miss kunti semakin kencang, seakan-akan geli melihat tingkah laku mereka. Dan tanpa aba-aba miss kunti pun berdiri dan terbang melayang berputar-putar sambil terus tertawa girang. Lalu ia pun mulai melayang rendah menghampiri para peronda. Melihat miss kunti yang hendak menghampiri mereka seketika mereka langsung ambil jurus langkah seribu. Alhasil mereka pun dikejar miss kunti dan ditemani suara tawanya yang merdu. (hehee dasar padahal tadi mereka yang nantangin suruh turun berhadepan, pas udah disamperin malah kabur.. xixixixi).

Tidak hanya malam itu saja miss kunti menampakkan diri, malam-malam selanjutnya juga sama. Tempat favoritnya adalah pohon rambutan itu. Hampir setiap malam miss ini nongkrong disana, dan selalu menjahili siapa saja yang lewat pohon tersebut. Warga yang rumahnya dekat pohon itu pun setiap malam selalu mendengar tertawa miss kunti yang riang gembira.

Tapi tak jarang miss ini pun mampir ke rumah penduduk baik yang dekat pohon rambutan bahkan yang jauh sekalipun ia datangi. Salah satu warga yang
diganggu adalah bu Enar (samaran).

Kebetulan salah satu ‘ternit’ (atap yang di dalam rumah, biasanya warnanya putih. Ada yang menyebutnya ‘para’. Kalau bahasa indonesianya aku gak tahu… hehehe) kamar bu Enar ada yang bolong cukup besar. Saat malam tiba bu Enar pun memejamkan mata untuk mengistirahatkan tubuhnya. Namun belum sampai bu Enar ke alam mimpi, bu Enar mendengar suara cekikian khas miss kunti.

“Hihihihi” Bu Enar pun kaget dan langsung membuka matanya. Ia terdiam mencoba mendengar suara itu, dan tawanya miss ini kembali terdengar, “hihihihi”

Entah mengapa bu Enar ingin memandang ‘ternit’ rumah yang bolong. Dan saat ia melihat ke arah ‘ternit’ kamar yang bolong, terlihat kaki miss ini, yang tertutup kain putih ditambah dengan rambut panjangnya, menjuntai dari ternit yang bolong itu sambil ucang-ucangan (kayanya miss ini seneng banget ucang-ucangan nih).

Melihat itu kontan bu Enar kaget, dan tawa miss kunti malah bertambah kencang seakan-akan tahu kalau bu Enar telah menyadari keberadaannya. Karena sudah tidak kuat akhirnya bu Enar berhasil pingsan sampai pagi (jadi inget teh ita… hehehe). Paginya bu Enar segera menutup ‘ternit’ yang bolong itu dengan koran.

Kelakuan miss ini makin menjadi-jadi setelah mantan suaminya menikah lagi. Biasanya ia hanya menampakkan diri saja dengan suara tawanya yang khas. Namun setelah suaminya menikah, ia sering merasuki warga, terlebih warga yang tengah mengandung.

Sebut saja bi Nani yang sedang hamil muda, tiba-tiba bertingkah aneh. Saat ditanya oleh ibunya bi Nani malah tertawa cekikikan khas miss kunti.

“hihihihihihi” bi Nani terus tertawa sambil lenggak- lenggok, seakan-akan sedang menikmati keadaan ini.

Kontan keluarga cemas dan tangan dan kakinya bi Nani pun langsung dipegangi lalu ia dibaringkan di atas kasur. Bi Nani tidak berontak malah makin cekikikan seakan-akan perbuatan mereka sangatlah lucu. Salah satu keluarga pun segera memanggil ustadz, dan tentu kampung menjadi geger. Warga kampung pun berbondong-bondong melihat keadaan bi Nani.

Melihat banyaknya orang, bi Nani makin cekikikan gila
seraya berkata, “Ya ampun rame banget nih.” Ia mengatakan sambil terus tertawa riang.

Suaminya dan bapak-bapak lain terus memegangi tangan dan kaki bi Nani sambil dipencet-pencet kaki dan tangannya. Ibunya sendiri mengoleskan balsem di tangan dan kaki bi Nani. Mendapat perlakuan itu miss kunti malah makin tertawa senang. “Duh, enak banget nih dipijitin. Ya terusin kaya gitu.” Itu yang dikatakan bi Nani kala itu sambil terus cekikikan.

Akhirnya ustadz yang ditunggu-tunggu pun datang. Pak ustadz segera mendatangi bi Nani yang sedang dikerumuni banyak orang, pak ustadz langsung membacakan ayat Alqur’an. Bukannya kepanasan, miss ini makin tertawa senang sambil berkata, “Duh, enak banget nih ngajinya. Terusin Pak Ustadz” diakhiri dengan ketawa khasnya, hihihihi.

Pak Ustadz terus membaca ayat alqur’an, tapi tak ada reaksi dari bi Nani. Ia malah makin girang. “hihihihi.. Pak Ustadz enak banget sih ngajinya, kaya dinina boboin. Hihihihi. Udah dipijitin, dinina boboin. Duh jadi pengen tidur. Hihihihi. Yang panjang ya pak ustadz ngajinya. Hihihihi”

Kontan kami pun bingung, bagaimana cara mengeluarkan nih makhluk. Dibacakan ayat alqur’an malah dianggap dinyanyiin buat tidur. Pak ustadz pun coba berkomunikasi dengan miss ini.

“Ini siapa?” “Pak ustadz mau tau ja apa mau tau banget? (kidding.. hehe). Yang bener yang ini, “hihihi.. Memangnya kenapa Pak ustadz?” “Jawab ja!” “Saya Ati.. hihihihi.” “Mau ngapain masuk ke raga ini?” “Cuma pengen maen ja, abis kasian dia ngelamun ja.. dia juga sama kaya saya lagi hamil. Hihihihihi. Saya juga ingin bilang sama si Mamad, kenapa dia malah kawin lagi?” “Itu udah hak dia nikah lagi.” “Saya gak mau dia kawin lagi!” miss mengatakan geram, tapi kemudian cekikikan lagi “hihihihi”
(kayanya miss ini cemburu neh… hehehehe) “Sekarang saya minta kamu keluar, kamu kan sudah menyampaikan pesanmu” “Gak ah pak ustadz, enak banget disini. hihihihi” “Saya bilang keluar! Kasian raga ini kamu tempatin terus.” “Saya gak mau! Kenapa Pak Ustadz berhenti ngaji. Ngaji lagi sana, enak neh dininaboboin, malah berhenti. hihihihihi”

Pak ustadz mencoba ngeluarin miss ini secara paksa, namun ternyata miss ini cukup kuat. Pak ustadz tidak berhasil mengeluarkan miss kunti ini, yang mengaku-ngaku sebagai bi Ati. Miss ini malah makin tertawa riang.

“hihihihi.. Ya udah Pak ustadz saya mau keluar asal saya dikasih makan nasi, ikan gabus, sambal, sama pete. Tapi nyimpennya jangan di ‘pandaringan’ ya, di atap genteng ja. Soalnya kalau di pandaringan ada ‘karuhun’, saya malu.”

(Pandaringan atau disebut juga goah, adalah ruangan yang biasanya dipakai susuguh orang jaman dulu. Biasanya tiap malam jumat mereka ngerujak kembang, kopi pahit, kopi manis, dll disimpen di kamar itu, biasanya ada juga yang bakar kemenyan. Menurut kepercayaan, pandaringan itu tempatnya para karuhun, yang mereka percaya adalah khodam leluhur mereka, yang biasanya selalu datang khususnya tiap malam jumat untuk menjaga rumah dan cucu-cicit mereka dari gangguan jahat. Kalau sekarang mah hanya segelintir orang yang masih melaksanakan ritual itu. Keluargaku juga sudah tidak melakukan hal itu lagi, takut musyrik.)

Pak ustadz menolak, dan mencoba mengeluarkan miss ini lagi secara paksa. Namun ternyata masih tetap gagal. Akhirnya dengan berat hati keluarga mengabulkan keinginan miss ini. Sepiring nasi, ikan gabus, pete, dan sambal pun disimpan di atap rumah. Lalu miss kunt ini pun keluar dari raga bi Nani sambil tertawa nyaring. Ooo Bersambung insya Allah…

Maaf kalau ada salah-salah kata. Untuk kebenaran cerita ini aku juga gak tahu pasti, soalnya aku juga dapat cerita ini dari ummi. Dan bapak cuma manggut- manggut ja, soalnya saat itu kampungku benar-benar geger katanya. Kalau aku sendiri gak inget, soalnya aku masih kecil banget. Yah, seperti kata kang ergi dijadikan hiburan saja.

Kisah sopir angkot disesatkan tiga hantu cantik

Wewe, genderuwo di tanjakan Gombel Semarang Arena menembak PON Riau kini terlihat angker

Percaya tidak percaya, seorang sopir mikrolet jurusan Pedurungan, Semarang Barat-Mangkang,­­ Semarang Timur mengalami kisah mistis. Kala itu Mukharom (41) membawa penumpang, tiga perempuan. Konon kabarnya wanita itu adalah penghuni Tempat Pemakaman Umum (TPU) B...ergota, Kota Semarang.

Seperti biasanya, Mukharom mencari penumpang dengan membawa mobilnya menyusuri trayek. Namun, ketika menjelang Magrib, Mukharom diberhentikan oleh oleh tiga wanita yang mengenakan payung. Peristiwa itu dialaminya pada Jumat (29/6).

Saat memberhentikan mikrolet, tiga wanita ini tepat berdiri di depan toko penjahit Eka Karya yang berada di Kompleks Tempat Pemakaman Umum (TPU) Bergota di Jalan Kiai Saleh, Kota Semarang. Dengan melempar senyum, ketiganya yang memakai rok longdress dan berambut panjang melambai tanda menghentikan mikrolet.

"Saat itu saya langsung berhenti. Tiga wanita menggunakan tiga payung berwarna hitam, hijau dan merah, rambutnya ketiganya panjang. Selama perjalanan ketiga wanita itu tidak mengeluarkan sepatah kata pun, kecuali saat akan naik dan turun," ungkap Mukharom kepada merdeka.com Sabtu (30/6).

Hal yang aneh yang tidak Mukharom sadari, selama perjalanan selain tidak mendapat penumpang lain, ketiga wanita itu meminta naik dan turun sebanyak tiga kali. Kala itu dia hanya menurut saja saat ketiganya turun dari mikroletnya dan naik kembali sambil menenteng payungnya masing-masing.

Pertama ketiganya turun di Pasar Bulu di Jalan MGR Soegiyopranoto,­­ Semarang. Kemudian turun lagi di depan Kantor Bank Muamalat di Jalan Pusponjolo, lalu naik lagi. Terakhir turun di Pasar Karangayu.

"Saya tidak menaruh curiga sedikit pun apa sih tujuan mereka naik turun selama tiga kali. Seperti terhipnotis oleh kecantikan mereka," katanya.

Kemudian, saat sampai di Jalan Pusponjolo Semarang Barat itu, salah seorang dari mereka menyuruh Mukharom mengantar sampai ke rumahnya. Mereka juga berjanji akan menambah ongkos sebesar Rp 3.000 sebagai tambahan uang bensin.

"Mereka bilang, mas anter saya sampai rumah yah, nanti saya tambahin tiga ribu. Saya akhirnya menuruti permintaan ketiga wanita itu. Selama perjalanan saya tidak sedikitpun mengajak atau diajak bicara mereka. Setiap kali melihat kaca spion saya untuk melihat mereka. Ketiganya hanya tersenyum tanpa mengeluarkan kata sedikit pun," tuturnya.

Di tengah jalan salah seorang dari wanita itu minta turun, tepatnya disatu wilayah perkampungan namanya Kampung Rorojonggrang, Semarang Barat. Dirinya merasa sangat kaget karena di depannya tiba-tiba ada sebuah rumah mewah layaknya istana megah.

"Ketiganya turun memberi uang tambahan kepada saya. Wanita pertama dan kedua memberikan uang melalui lubang kaca pintu kiri. Kemudian wanita yang terakhir memberikan uang lewat lubang kaca pintu sebelah kanan dalam posisi dirinya menyetir," katanya.

Bulu kuduk Mukharom merinding ketika tercium bau menyengat. Saking wanginya, dia sampai menengok ke belakang. Namun, alangkah kagetnya ketika menengok kembali ke depan kompleks rumah megah itu berubah jadi kuburan. "Hanya terlihat batu nisan dan pathok," ungkapnya.

Posisi mobil Mukharom berada di pinggir jurang, dan kedua ban depan mobilnya terganjal oleh sebuah pondasi talud jurang itu. Menyadari posisi mobilnya akan tercebur ke jurang, Mukharom berupaya untuk menghidupkan mobilnya yang sempat macet usai ketiga wanita itu menghilang.

"Saat saya starter berkali-kali tidak mau hidup. Saya langsung sadar baca bismilah tiga kali akhirnya langsung hidup. Alhamdulillah akhirnya dengan berupaya keras mobil saya hidup dan saya tinggalkan kompleks makam yang dikenal warga sekitar angker dan menyeramkan," kata Mukharom.

Setelah berjalan sekitar tiga kilometer, Mukharom kemudian istirahat sebentar untuk minum dan makan di warung nasi kucing yang tak jauh dari makam. Mukharom lalu berkeluh kesah dengan penjual tentang kejadian itu.

"Memang di kuburan itu sering mas, tidak sopir mikrolet, tidak tukang ojek sering dijebak dan disesatkan di kompleks kuburan yang dikenal angker dan menyeramkan itu. Untung saja sampeyan bisa selamat. Biasanya orang-orang yang disesatkan menghilang beberapa hari kemudian kembali dalam keadaan gila. Bahkan ada yang hanya tinggal nama. Salah satu dari tiga kuntilanak itu juga sempat membeli nasi kucing juga sebelum kejadian yang sampeyan alami mas," kata Mukharom menirukan ucapan penjual nasi kucing.

Paska kejadian misterius itu, pendapatan Mukharom meningkat. Pendapatanya tidak seperti hari-hari biasanya yang hanya cukup untuk makan dan minum serta membeli uang belanja ke anak istrinya. Sampai saat ini, Mukharom antara percaya dan tidak percaya dengan kejadian yang dialaminya.

Malam jum'at

Jadi gini ceritanya, pada waktu gw semester 1 yang namanya tugas tuh, beeeee.... bejubel buanyak buanget, Hampir 4 hari berturut-turut tidur gw Shubuh terus. Pada Malam ke-1,2,3 itu ga ada apa-apa, yaaaaa...a perasaan tuh biasa-biasa ajalah, Pada waktu masuk hari ke-4, tepatnya malam Jum'at, gw ngrjain tugas mulai jam 7 malem diruang tengah,yaaah habis sholat Isya lah. Ya awalnya perasaan tenang, biasa ajalah, Nah tapi setelah sekitar jam 2.30 dini hari, tiba2 tuh idung gw nyium kaya busuuuuuk banget gitu, Heeemmmmhhh perasaan gw mulai ga enak, tapi gw cuekin aja. Tapi kok ni bau makin menyengat banget. Karena posisi gw waktu itu menghadap ke jendela, tiba-tiba gw liat seliweran putih di luar jendela sebanyak 3X. Karena gw penasaran gw amatin trus ke tu jendela, Selang beberapa detik,,,,
ASTAGHFIRULLAH,, Tiba-tiba muncul Gw liat Om Cong dengan wajahnya yg hancur gosong menatap gw. Seketika gw masuk kamar, Setelah selang setengah jam, tepatnya jam 3.00, gw lanjutin tugas lagi diruang tengah, Sekitar 15 menit berlalu,
ASTAGHFIRULLAH, Ada Tante Kunti keluar dari Studio musik gw mendekat ke gw. Seketika pula gw langsung masuk kamar n berhenti ngerjain tugas, trus tidur dan pagi pun tiba. Mungkin itu sedikit cerita dari gw

Kamis, 28 Februari 2013

Misteri Bis Hantu Sumber Kencono Di Jawa Timur

Bus ini memang cukup terkenal di kalangan
masyarakat Jawa Timur dan Jawa Tengah bagian
Timur. Armada bus ini terkenal karena kebiasaan
ugal-ugalannya. Selain itu, angka kecelakaannya juga
termasuk tinggi. Tak heran nama Sumber Kencono ini
sering dipelesetkan oleh masyarakat menjadi “Sumber Bencono” alias “sumber bencana”.
Bahkan, suatu ketika bus ini pernah dibakar di Ngawi
oleh massa karena menabrak pengendara sepeda
motor hingga tewas. Mungkin karena ingin
mengubah image, nama armada ini akhirnya diganti
menjadi seperti itu (Sumber Selamat).

Dingin, aku merapatkan jaketku. Entah sudah berapa
batang rokok yang kuhabiskan menunggu bis sialan
ini. Kulihat jam di tanganku sudah menunjukkan
pukul 12 malam. Mataku sampai bosan melihat ke
arah jembatan layang Janti. Sudah hampir dua jam
aku menunggu di sini, bener-bener brengsek, tak satupun bis yang mau berhenti. Mana sendirian pula,
jadi agak-agak merinding, campuran antara takut
ada preman kesasar sama aroma mistis malem
Jumat Kliwon yang dikenal orang Jawa sebagai
malam keramat.

Dari arah barat kulihat sepeda motor melambat,
nampaknya dia mau nunggu bis juga. Yang
dibonceng seorang pemuda gondrong dengan jaket
bergambar lambang salah satu perguruan tinggi di
ringroad utara, dia turun sambil melepaskan
helmnya.

"Ati-ati dab!" Si pengendara motor muter balik sambil
melambaikan tangannya.
Lumayan, ada barengan di sini, minimal kalo sampe
ada yang mau malak bisa kabur ke arah berlainan
biar premannya bingung mau ngejar yang mana.

Ndak usah ketawa, aku males berantem sama orang
ndak mikir masa depan macem preman jalanan,
sedikit trauma juga gara-gara dulu waktu ribut sama
preman mereka seenaknya ngeluarin pisau. Lha
siapapun yang kena kan pasti berurusan sama polisi,
dia mungkin mikirnya masuk tahanan ndak masalah, bisa makan gratis. Kalo aku? Bisa digebuki bapakku!

"Mau pulang ke mana Mas?" Sapaku mencoba
beramah tamah.
Blah! Sombong sekali mas satu ini, berapa kali aku
menyapa tak sekalipun dia menjawab, pura-pura gak
denger, sok-sok sibuk ngliat arah datangnya bis di
arah jembatan layang. Ini mungkin yang pernah dibilang Simbah di kampung, wong Jowo ilang
Jowone, sudah ndak tau tata krama.

Untunglah tak berapa lama kemudian bisnya datang,
Sumber Kencono, bis legendaris jurusan Jogja-
Surabaya, dan kali ini bisnya mau berhenti. Si Mas
gondrong naik duluan, eh lha kok aku baru naik satu
kaki si bisnya udah jalan lagi, bener-bener gak
sopan! Tapi mungkin memang sudah jadi kebiasaan, karena jadwal keberangkatan antar bis yang kadang
cuma selisih 5 menit membuat mereka ndak bisa
berhenti lama-lama, kuatir mepet sama yang
belakang.

Tumben baru sampe Janti saja bisnya sudah penuh,
ada satu dua kursi yang kapasitasnya tiga orang
baru ditempati dua orang tapi penumpang yang di
situ gak ada yang menawarkan tempat duduk
padaku. Lebih tepatnya mereka gak bereaksi apapun
saat aku permisi mau duduk. Blah! Makin lama makin keterlaluan orang-orang ini, terbiasa hidup sendiri-
sendiri mungkin, sudah hilang segala macam ramah
tamah yang konon dulu pernah jadi salah satu ciri
orang sini.

Untung ada tiga kursi kosong di bangku paling
belakang, tak perlu permisi, lega juga, bisa naikin
kaki, mungkin sambil klebas-klebus ngrokok untuk
mengusir bosan nanti. Peduli setan sama orang-
orang bakal terganggu atau tidak, wong mereka
disapa gak menyahut, harusnya diganggu juga gak protes! Sekarang yang penting merem dulu,
kompensasi dari berdiri hampir dua jam waktu
nunggu bis tadi.

Bis sudah melaju sampai daerah Kalasan, biasanya di
sini kondektur sudah narik bayaran dari semua
penumpang, tapi heran, kok dari tadi gak ada yang
njawil padahal duit sudah aku siapkan. Terserah lah,
kalo nanti gak mbayar ya malah bersukur tho.

Tunggu dulu, sunyi waktu naik bis di malam hari
sudah biasa, tapi sepertinya yang sekarang ini terlalu
sunyi. Mungkin ada satu dua celoteh pelan terdengar,
tapi kenapa dari tadi ekspresi orang-orang ini terlalu
datar? Lebih tepatnya gak ada ekspresi yang
tergambar di wajah. Bahkan orang di sebelahku pun seperti gak merasakan kehadiranku.

Aku jadi sedikit merinding, dulu mbakyuku pernah
bilang, kalo malem jangan nunggu bis dari janti, lebih
baik dari terminal saja karena konon ada bis hantu
yang suka ngambil penumpang di situ.

Bis hantu? Iya, bis hantu. Selentingan kabar mengatakan bis ini
mengalami kecelakaan parah dan semua
penumpangnya tewas, waktu kita naik itu semua
penumpangnya berwajah pucat dan tidak
menghiraukan kehadiran kita. Konon kalo naik bis itu
dari Jogja bisa sampai ke Surabaya dalam waktu gak sampai tiga jam, tapi kalo lagi gak beruntung bisa
juga gak sampai Surabaya, kita malah dibawa ke
alam antah-berantah. Lebih celaka lagi katanya bis
hantu itu Sumber Kencono yang memang terkenal
suka kebut-kebutan.

"Mas, Sampeyan mau turun mana?" Aku mencoba
menyapa penumpang di sebelah, sekaligus mengusir
rasa penasaran, masa iya ada bis hantu.

Dia gak menjawab, lebih tepatnya bereaksi seperti
semua orang yang dari tadi kusapa, gak ada
ekspresi. Ini mulai menakutkan. Kucoba menepuk
bahunya agar dia menanggapi sapaanku. Sial!
Tanganku menembus bahunya! Dia tidak nyata, dia
bukan manusia!

"Pak! Kiri pak! Saya turun sini!" Teriakku panik, tapi
mereka tetap dingin tanpa ekspresi. Sialan! Mungkinkah aku akan terbawa ke alam gaib
seperti yang orang-orang pernah ceritakan? Bulu
kudukku merinding, badanku terasa dingin. Tapi
percuma panik sekarang, aku mencoba mengingat
doa-doa yang diajarkan Simbah dulu, sial, lupa
semua!

Hampir tanpa sadar, aku meraih sebatang rokok,
kunyalakan perlahan dan kuhisap dalam-dalam
untuk mengusir tegang. "Cak, kok bisnya bau kemenyan?" Penumpang di
sebelahku mendadak menutup hidung, menatap
lurus seakan menembusku dan bertanya pada kenek
yang berdiri di pintu belakang.

"Gak papa Mas, kadang memang suka tercium bau
kemenyan. Katanya dulu di Janti situ pernah ada
penumpang lagi nunggu bis meninggal ditusuk waktu
ribut sama preman, kalo malem Jumat Kliwon kayak
sekarang ini katanya dia suka ikut naik bis. Kasian,
mungkin matinya gak tenang."

Aku termangu, dan bis terus melaju

ambulance maut

Hati kang sardi sedang jengkel, duduknya gelisah, mulutnya mencang-mencong. Rambutnya yang sudah putih sebagian, morat-marit. Wajahnya kusutdan pucat. Kartu gaple yang dipegangnya, menunjukkan balak tiga lagi. Kalah lagi dan kalah lagi, padahal pada putaran yang ketiga ini dia berharap banyak untuk menang. Sehingga hasilnya bisa digunakan untuk melunasi hutang isterinya di warungnya pak budi, yang bukan saja sudah menggunung tapi sudah bikin malu. Tapi kenapa kemenangan yang sangat diharapkan itu justru numpuk ditempatnya sutris, temannya itu. banyaknya uang hasil kemenangan malam itu membuat wajah sutris bercahaya persis cahaya bulan purnama di tanggal 15. Kedua orang yang sedang asyik berbagi kartu dan keberuntungan itu, “jomblak”, kaget ketika telepon diruang itu berdering dengan keras sekali. “ di, ada gelandangan mati ketabrak mobil di jl. A. yani, cepat kalian berdua segera meluncur kesana. Ingat tidak pake lama..” begitu perintah Dr. wandi, dokter jaga di klinik malam itu. Bukannya beranjak, kedua orang tersebut tetap asyik tenggelam menikmati kartunya masing-masing. “males.. paling-paling hanya disuruh
kerja bakti,” batin kang kardi sambil mencap- mencep, sambil memainkan Rokok yang tinggal separo.

“ kang…gimana sih, diperintah dokter wandi kok masih njedodok ndak mau berangkat (hanya duduk- duduk saja tidak segera berangkat)” goda sutris. “ nanti dipecat baru tahu rasa lho” katanya sambil memasukkan uang hasil kemenangannya disaku. “ tris, kowe itu khan tahu kalau tugasku itu, luar biasa banyak, jadi ndak ada waktu untuk membawa kere yang mati ketabrak motor” gerutunya. Sutris yang mendengar omongan kang sardi yang nggak-nggak tadi cuma bisa diam. Dia tahu persis, kalau sudah kalah seperti malam itu, kang sardi jadi pribadi yang aneh dan menyebalkan. Keduanya lalu kembali tenggelam dalam permainan kartu yang sepertinya sudah tidak menarik lagi, tak terasa jam dinding yang ada disudut ruangan itu sudah menunjukkan pukul 02.30 malam.

“pak, bisa mengantarkan jenazahnya papa ke wates,?” tiba-tiba seorang gadis muda cantik yang tidak tahu dari mana datangnya tiba-tiba sudah muncul begitu saja. Wangi parfumnya memecah konsentrasi dua orang yang tegah tenggelam dalam permainan kartu itu. Kedatangan gadis cantik itu telah mengagetkan mereka berdua. “bi…sa, bisa mbak tapi…?!”, “Tapi apa pak ? masalah ongkos ? saya sanggup bayar tiga kali lipat dari tariff biasa, yang penting jenazah papa saya segera bisa sampai ke wates” kata gadis itu dengan sigap. Kang Sardi merasa bagai dapat durian runtuh “pucuk dicinta uang datang menggoda “ pikirnya dengan mata yang berkilat-kilat licik, senyumnya terkembang. “sik bubar dulu, ada panggilan tugas penting” katanya sambil membanting kartu terakhirnya. “ohhh, semprul” kata sutris melihat kelakuan sahabatnya itu. “kalau lihat duit saja, mata lu jadi ijo kang….kang” mendengar kata-kata sahabatnya itu kang sardi hanya tertawa pendek, menurutnya kata- kata sutris itu biasa saja, dan dianggapnya sebagai bagian dari saling” gojlok menggojlok ” (saling bergurau) diantara sesama sopir ambulance di klinik itu. Baginya, mengantar orang dari rumah ke rumah sakit atau sebaiknya merupakan tugas yang kadang- kadang menjemukan, kalau tidak ada angpoanya. Memang diantara sesama sopir, ulah kang sardi itu sudah sangat terkenal. Kang sardi terkenal sebagai sopir yang suka pilih-pilih. Jangan harap bisa membuatnya beranjak dari permainan kartu, kalau tanpa imbalan rupiah. Untuk tugas yang bersifat social, beragam alas an siap diluncurkannya, kalau toh terpaksa dijalani, tentu dibarengi dengan raut wajah yang tidak sedap untuk dilihat. Sudah jamak di klinik rumah sakit negeri seperti itu, yang namanya pelayanan prima itu hanya bagus di slogan saja. Hampir semua pegawainya ngobyek dan mengomersialkan jenis-jenis layanan yang ada. Seperti yang dilakukan oleh kang sardi tadi. Dia lebih suka menerima tugas yang ada uangnya, sedang tugas sosial sering dianggapnya seperti kerja rodi saja.

Jadinya malam itu kang sardi berangkat menerobos gelapnya malam bersama gadis cantik yang sudah membayarnya tiga kali lipat untuk membawa jenazah papa nya ke kota wates. Gas poll, itulah prinsip kang sardi untuk memberikan service yang ekselen, agar jenazah itu bisa sampai ke wates sesuai dengan waktu yang disepakati. Malam yang sangat larut membantu keinginannya itu, jalan yang dilalui sepi membuat malam itu terasa tintrim. Tidak banyak kendaraan yang harus dilaluinya termasuk sepeda motor yang biasanya membikin macet dan membuat jalan raya jadi lebih berbahaya, hanya beberapa bis malam dan truk, itupun satu dua.

Persis pukul 3.00 pagi, jenazah sampai di wates. Wajahnya jadi bersinar, dan ngantuknya ilang, ketika dia menerima tujuh lembar seratus ribuan merah dari gadis cantik itu. Buruan kang sardi membawa ambulancenya balik ke klinik lagi. Kantongnya penuh dengan uang, apalagi yang dicari katanya sambil bersiul-siul. Belum jauh dari batas kota, ada sosok laki-laki yang mencegatnya “ pak saya numpang ke depan ya. Tadi setelah mengantar jenazah ke wates kok mobilnya jadi rewel, jadi saya tinggal disana, besok pagi saja memperbaikinya sekalian bawa montir, masalah bensin beres nanti saya beresi” tanpa nunggu persetujuannya, laki-laki yang memakai baju serba putih, namun kelihatan sangat kotor itu, langsung membuka pintu dan duduk disebelahnya. Kang sardi sempat cungar-cungir sebentar, hidungnya membau bau yang tidak sedap, bau anyir. Sekilas dia melirik laki-laki yang duduk anteng disebelahnya. Menurutnya tidak ada yang aneh bahkan biasa saja. Cuma wajahnya yang kelihatan mendung, seperti sedang berduka.

“pak., kalau kedatangan sampeyan tadi agak lebih cepat, tentu nasib saya tidak seperti saat ini” mendengar grenengan laki-laki tadi kang sardi kaget. “ lho maksudnya apa pak?” katanya dengan nada tidak suka. “ kalau saja sampeyan mau datang lebih cepat tadi, tentu nyawa saya bisa tertolong” laki-laki tadi menjelaskan dengan irama yang lesu. “sebentar, saya kok tidak paham?!” kata kang sardi dengan nada yang lebih tinggi tidak paham dengan yang dimaksudkan oleh laki-laki yang ada disebelahnya itu. “saya ini pemulung sampah pak, saat saya tadi sedang mencari sampah-sampah kering, tidak tahu dari mana datangnya tiba-tiba saya disruduk xenia hitam dari belakang, saya langsung tidak ingat apa-apa, tapi kalau saat itu bapak segera membawa ambulance ketempat kejadian, dan segera membawa tubuh saya ke rumah sakit, mungkin nyawa saya masih bisa ketolong…”, “lho, kalau begitu sampeyan ya..gelandangan yang tadi diperintahkan oleh dokter wendi untuk saya bawa dari Jl. A. Yani?”, “ ya bener pak…” jawabnya ketus. Kang sardi cepat-cepat menoleh mendengar jawaban laki-laki tadi. Bersamaan dengan waktu dia menolah, laki-laki disebelahnya tadi sudah tidak berujud manusia yang utuh lagi, wajahnya berdarah- darah, hancur. Badannya lalu doyong menjatuhi kang sardi, badannya penuh darah segar yang membasahi sekujur pakaiannya. Melihat perubahan bentuk itu kang sardi langsung merasa gelap, pingsan. Mobil ambulance yang sedang dikemudikannya langsung oleng kekiri, dan menyantap truk treiler yang sedang parkir di bahu jalan. Akibatnya benturan keras terjadi, ambulan kang sardi hancur berkeping-keping, begitu pula dengan tubuh kang sardi. Hancur tergencet bodi dan juga kena benturan dahsyat dengan bak truk treiler yang terbuat dari besi itu. Sementara laki-laki yang berdarah-darah yang ada disampingnya hilang musnah, tidak tahu kemana perginya.

Begitulah kisah tetanggaku kang sardi almarhum kurang lebih tiga tahun yang lalu, cerita ini berhasil kutulis karena secara mistis kang sardi muncul dalam mimpi-mimpiku selama tiga hari berturut-turut. Mudah-maudahan Almarhum diterima disisinya, dan diampuni dosa-dosanya

Hantu Becak di SMP

Di samping SMP saya dulu ada sebuah jalan kecil, dan di sampingnya lagi terdapat sebuah bengkel Tambal Ban. Suatu hari, saat jam pelajaran, saya dan teman2 mendengar suara tabrakan dari arah jalan raya. Kemudian saat bel istirahat berbunyi, kami keluar untuk melihat peristiwa yang terjadi. Di sana ternyata sudah sangat ramai, banyak polisi dan juga orang2 yang meihat. Ternyata ada sebuah mini bus menabrak tambal ban dan mengakibatkan beberapa orang tewas, dan salah satunya adalah seorang tukang becak yang sedang nongkrong di situ (kata salah seorang teman). Kemudian para guru menyuruh
kami untuk masuk ke kelas masing2. Di kelas anak2 mulai bercerita tentang mayat si tukang becak. Kata teman2, keadaan tukang becak tersebut sangat mengenaskan tergencet oleh mini bus tepat di kepalanya, sehingga isi kepalanya berhamburan kemana-mana.

Cerita 1
Pada suatu malam, ada dua orang pemuda yang berboncengan menaiki motor menuju ke arah jalan raya dengan melewati jalan di samping SMP. Tetapi tiba2 sepeda motor mereka mogok. Kemudian kedua pemuda itu mencoba untuk mendorong motor tersebut bersama2, karena jalan yang menuju ke arah jalan raya cukup menanjak. Tetapi, walaupun di dorong dengan sekuat tenaga, motor tersebut tetap tidak mau jalan. Kemudian mereka meneliti kembali motor tersebut, tetapi tidak ada yang janggal. Tiba2 terdengar suara dari arah kanan jalan, “Kenapa mas.., motornya mogok…”, lalu mereka menoleh ke kanan bersama2 ( di situ memang ada sebuah rumah dan ada orangnya). Tetapi yang mereka lihat bukan penghuni rumah tersebut, melainkan seorang tukang becak dengan kepala pecah dengan wajah yang rusak, yang terlihat sedang duduk di atas becaknya, seperti sedang menunggu seorang penumpang. Tanpa berpikir panjang, mereka langsung lari tunggang langgang tanpa memperdulikan motor mereka.

Cerita 2
Waktu itu, akan diadakan sebuah acara pameran hasil
kesenian di sekolah kami. Karena itu, kami harus membuat dan mendekorasi sebuah ruangan, untuk dijadikan ruang pameran sesuai dengan tema yang diberikan. Waktu itu sudah 1 tahun setelah peristiwa tabrakan, saat itu saya sudah berada di kelas 9. Kami di tugaskan untuk membuat ruangan dengan tema china, sehingga kami harus menyiapkan sesuatu yang
berbau china seperti : lampion, kain merah, dupa/hio, amplop angpao, dll. Kami di tugaskan untuk mengerjakannya pada hari minggu atau sepulang sekolah sampai sore hari. Tetapi ada kelas yang mengerjakan ruangan pameran hingga malam hari. Mungkin karena ingin agar pekerjaannya cepat selesai dan hasilnya bagus, sedangkankelas kami )santai2 (mungkin cuma saya saja santai2 . Kemudian, suatu malam ada seorang siswi lewat di belakang ruang kelas yang kami gunakan untuk membuat ruang pameran. Siswi tersebut melihat penampakan hantu becak, dan berteriak-teriak secara histeris karena ketakutan, kemudian pingsan. Setelah itu siswi tersebut di do’ai, siswi tersebut tersadar dan diantarkan pulang ke rumahnya. Setelah diselidiki, ternyata ada anak nakal dari kelas lain yang menyalakan dupa di ruang pameran kami. Sehingga membuat makhluk tersebut terarik untuk datang ke situ. Kemudian para guru melarang untuk mengerjakan ruang pameran pada malam hari. Kalau sekarang, sudah tidak terdengar lagi kabar tetang kemunculan hantu tukang becak tersebut.

Trima kasih telah membaca cerita saya.
Tolong kasih komentar ya

Kirimkan Cerpen Misteri Mu

Kirimkan Cerpen misteri mu kepada kami untuk di posting di blog ini di faizfachrurrozi@yahoo.co.id

Total Tayangan Halaman

Pages - Menu